ITS News

Senin, 18 Agustus 2025
29 April 2016, 09:04

Road Recycling, Solusi Modern Perbaikan Jalan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Regional Sales Manager Wirtgen Singapura, Mohammad Roslee Rashid, sebagai pembicara mengungkapkan road recycling ialah teknologi perbaikan jalan secara modern yang mulai dikembangkan sejak 2005 silam. Sejatinya, prinsip teknologi ini adalah mendaur ulang material jalan yang rusak dan digunakan kembali sebagai material untuk memperbaiki jalan tersebut.

Pertama, uji laboratorium wajib dilakukan untuk menenentukan komposisi semen, material, dan bahan perekat yang cocok untuk kondisi jalan. Mesin recycler kemudian akan mengelupas lapisan jalan dan langsung mencampur material yang dikelupas tersebut dengan bahan perekat, semen, dan air. Bahan yang telah tercampur langsung diaplikasikan ke jalan. "Road recycling menghemat waktu sedikitnya 40 persen daripada metode perbaikan jalan secara tradisional," jelas Roslee.

Tak heran, teknologi ini pertama kali diterapkan di Indonesia 2006 lalu untuk memperbaiki Jalan Raya Pantura yang harus diselesaikan dalam waktu singkat. Beberapa jalan di Jakarta juga sudah menikmati teknologi ini. "Biasanya pengerjaan dimulai pukul 2 dini hari dan selesai pukul 4. Jika lebih dari itu, Jakarta bisa macet seharian," cerita Roslee.

Selain menghemat waktu, road recycling tentu saja kerap menjadi pilihan karena ramah lingkungan. Menurut Roslee, teknologi ini dapat menghemat energi sebesar 60 persen dan mengeluarkan gas karbon dioksida 80 persen lebih sedikit daripada metode tradisional. ”Hebatnya lagi, dengan road recycling, biaya perbaikan jalan bisa dihemat sampai 30 persen,” ungkapnya.

Perwakilan PT Gaya Makmur Surabaya, Julius Sikku, turut hadir dalam kuliah tamu yang dihadiri ratusan mahasiswa Teknik Sipil ITS tersebut. Menurutnya, meski bukan termasuk teknologi baru, pemanfaatan road recycling di Indonesia dirasa belum maksimal. Salah satu penyebabnya ialah informasi tentang teknologi ini yang belum tersebar.

"Itulah mengapa kami sangat senang bisa berbagi dengan mahasiswa ITS di sini. Sebab, mereka yang nanti akan terjun secara langsung dalam masalah ini," ujar pria yang tinggal di Sidoarjo tersebut.

Lebih lanjut, Julius mengaku bahwa bahasan mengenai road recycling masih sangat luas dan belum semua dapat disampaikan dalam kuliah tamu ini. Untuk itu, ia berharap akan ada kerjasama lebih lanjut dengan ITS sebagai salah satu institusi teknik terbaik di Indonesia.

Selain mengajak para dosen melihat secara langsung penggunaan teknologi road recycling, Julius juga tertarik untuk mengadakan riset lebih lanjut tentang road recycling dengan para dosen ITS. Sebab, telah ada beberapa dosen Teknik Sipil ITS yang secara khusus meneliti teknologi tersebut. "Ini juga untuk perkembangan teknologi road recycling di Indonesia. Besar harapan kami kerjasama ini bisa berlanjut ke arah sana," pungkas Julius. (ayi/mis)

Berita Terkait