ITS News

Jumat, 09 Mei 2025
20 Juni 2016, 23:06

Antena ini Ubah Sinyal Jadi Energi Listrik

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Smager merupakan alat pemanen frekuensi radio seperti sinyal wifi, sinyal GSM, sinyal GPS, sinyal radio, dan sinyal TV untuk diubah menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan tersebut dapat digunakan untuk men-charge berbagai gadget seperti Handphone, Music Player 3 (MP3), Tab, dan perlatan elektronik lainnya.  

Proses charging ini tentu dengan sumber energi listrik dari udara bebas, gratis, dan terbarukan. "Dan kerapatan sinyalnya pun setiap bulan semakin bertambah," imbuh Niki

Antena merupakan garda terdepan dalam menangkap sinyal frekuensi radio, karenanya antena menjadi sangat penting pada Smager. "Jika dapat dibuat antena dengan sensitivitas dan efisiensi tinggi, listrik gratis bukan lagi impian," tegas Niki. 

Selama lima bulan, Niki dan tim melakukan penelitian ini dengan metode algoritma genetika. Metode ini terinspirasi dari proses berkembang biak mahluk hidup. Di mana individu yang terkuat akan bertahan.

Mirip dengan mekanisme tersebut, individu antena yang terdiri dari piksel-piksel antena yang dibangkitkan secara acak. Kemudian dikawinkan dengan individu lain (cross over) lalu diatur nilai mutasi dari kromosomnya.

Dengan menggunakan aplikasi Matlab, proses cross over dan mutasi dapat menghasilkan suatu generasi. Hal ini akan terus diulang secara acak hingga mendapatkan generasi yang sesuai dengan kriteria.
Untuk menambah kebaharuan dari penelitian, Niki dan tim mengimplementasikan metamaterial pada antena yang difabrikasi. Metamaterial adalah rekayasa pada geometri antena dengan penambahan bentuk khusus pada permukaan antena. "Sehingga diperoleh antena dengan performa unggul," jelas Niki.
Hal ini terjadi karena metamaterial dapat meningkatkan parameter return loss dan VSWR, karena indeks bias yang bernilai negatif. VSWR adalah perbandingan antara tegangan maksimum dan minimum pada suatu gelombang berdiri akibat adanya pantulan gelombang yang disebabkan tidak matching-nya impedansi input antena dengan saluran feeder.

Tak dapat dipungkiri di masa depan wireless akan semakin mendunia. Wireless membutuhkan antena sebagai komponen utamanya. "Jadi meneliti antena berarti meneliti teknologi masa depan," pungkas Niki pada ITS Online. Ia  berharap penelitiannya dapat menginspirasi peneliti lain. Dalam hal ini untuk meneliti sumber energi terbarukan, termasuk frekuensi radio.

Peneitian ini merupakan pengembangan SMAGER hadir dalam PKM-PE yang telah terdanai tahun ini. Bersama tim, ia meneleti PKM yang berjudul Fabrikasi Multi-Band Resonant Patch Antenna Yang Dioptimasi Menggunakan Algoritma Genetika Berbasis Metamaterial Untuk Aplikasi Pada Pemanen Listrik Frekuensi Radio.  Anggota tim tersebut antara lain, Nanda Redha A, Hoppy Adi P, Rizki Fadilla, dan Liandra Kusuma. (dza/guh)

Berita Terkait