Ketua Jurusan Teknik Mesin, Ir Bambang Pramujati MSc Eng PhD menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab kebakaran. "Tim investigasi yang nantinya akan memeriksa. Ada banyak dugaan, mulai dari kemungkinan terjadinya gesekan material mobil dengan baterai pada saat perjalanan, hingga kesalahan dalam penempatan material di dalam peti kemas," jelasnya.
Ketika ditanya penyebab yang paling mendekati, Bambang enggan memberikan spekulasi. Pasalnya, perlu dilakukan pendalaman mengenai kasus kebakaran tersebut sebelum adanya kesimpulan.
Sementara itu, dosen pembimbing tim Sapu Angin, Ir Witantyo M Eng Sc menjelaskan, dirinya mendapat kabar dari pihak jasa pengirim. Jasa pengirim mengabarkan bahwa peti kemas yang berisi mobil dan perlengkapan tim Sapu Angin ITS terbakar saat anggota tim masih transit di Goha, Qatar.
"Kami hanya merima kabar peti kemas itu terbakar saat pengiriman dari gudang di London menuju lokasi lomba. Pada saat akan diturunkan itulah terlihat asap dari boks atau peti kemas," ungkap Witantyo.
Dirinya menambahkan, peti kemas yang terbuat dari logam tersebut menyebabkan api terlokalisir di dalam boks sehingga api tidak menyebar. Terisolasinya api di dalam peti kemas tersebut justru dapat mengahanguskan hampir seluruh isi peti.
"Penyebab kejadian masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Kami tidak bisa berspekulasi sebelum ada keterangan resmi dari pihak pengangkut. Yang jelas memang mobil dan perlengkapannya, kami berangkatkan lebih awal melalui jasa pengiriman udara," tutur Witantyo.
Selain itu, kemungkinan penyebab kebakaran yang lain yaitu baterai yang bergesekan atau bertumbukan dengan logam dan peralatan lainnya. Namun, Witantyo tidak bisa menjelaskan karena sepengetahuannya, baterai yang ada juga tidak tersambung dengan kabel atau rangkaian yang ada pada mobil dan sudah dicopot satu per satu.
"Semua sudah dipersiapkan dengan matang. Lalu diserahkan ke jasa cargo pengiriman udara," ungkap Witantyo. Pihak bea cukai di London juga menjelaskan jika pihaknya tidak melakukan pemeriksaan dan pembongkaran karena sudah ada stiker pemeriksaan yang menempel pada peti kemas dari pihak pengirim di Indonesia. (Ifa/oti)