ITS News

Selasa, 07 Januari 2025
27 Agustus 2016, 07:08

Rahasia Laut dalam Pengembangan Bioteknologi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Di era global, pengembangan bioteknologi menjadi sorotan khusus di mata dunia. Selain sumbernya yang melimpah, efek samping yang ditimbulkan pun minimal. Alasan itulah yang membuat ITS menggelar International Postgraduate Conference on Biotechnology (IPCB) di Gedung Grha ITS.

Gelaran yang berlangsung sejak, Rabu (24/8) itu mendatangkan Dr M Effendy B Abd Wahid sebagai pembicara. Dirinya menjelaskan salah satu harta karun laut yang disebut produk bio-laut. "Produk bio-laut adalah jawaban dari tantangan pengembangan bioteknologi dewasa ini," ujarnya.

Meski mulai dilirik sejumlah perusahaan, produksi bio-laut masih jauh dari perhatian akan keseimbangan jumlah sumbernya. Padahal apabila dikembangkan dengan baik maka akan menghasilkan banyak manfaat utamanya sebagai obat.

"Setiap tahunnya tercatat ada lebih dari seribu senyawa baru yang bisa dihasilkan dari aktivitas biologis tanaman, hewan maupun mikroorganisme laut," papar Effendy. doktor yang telah mengajar sejak tahun 1998 ini.

Menurutnya, hampir semua produk bio-laut mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder. Senyawa tersebut merupakan hasil metabolisme sekunder yang tidak dimanfaatkan untuk pertumbuhan makhluk hidup itu. "Senyawa ini umumnya digunakan sebagai alat pertahanan musuh," lanjut Effendy.

Sejak 1969, berbagai senyawa mulai dilirik sebagai obat. Mulai dari suplemen makanan hingga obat anti kanker mampu dihasilkan. Hal ini membuat pengembangan bioteknologi semakin dibutuhkan.

"Makhluk hidup laut mampu menghasilkan senyawa yang setara dengan bahan obat bernilai tinggi," papar dosen Institut Bioteknologi Kelautan Universitas Malaysia Terengganu tersebut.

Pengembangan bioteknologi membuat produk bio-laut mulai dikembangkan ke arah pelestarian lingkungan. Seperti bioremediasi limbah kultur akuatik dan alat monitoring senyawa beracun di lingkungan secara biologis. "Di Malaysia sendiri rahasia laut ini masih terus dikembangkan," tutupnya. (arn/hil)

Berita Terkait