Meski sempat mengalami banyak kendala, nyatanya tim SAS 4 masih bisa menunjukkan taringnya di kompetisi Student Formula Japan (SFJ). Dalam lomba yang diadakan oleh Formula Society of Automotive Engineer (FSAE) ini, tim ITS mampu merebut penghargaan Fuel Economy Awards.
Lutfi Agus Salim, salah satu anggota tim mengungkapkan, timnya sempat mengalami berbagai kendala sebelum kompetisi yang membuat anggota tim merasa frustasi. "Ibarat film Hollywood, yang klimaksnya itu dahsyat sekali, tapi akhirnya happy ending," celetuknya.
Sehari sebelum kompetisi, Lutfi mengungkapkan pengiriman mesin mengalami masalah. Ruang bakar kepala silinder kemasukan air, sehingga tim harus overhaul (melakukan pemeriksaan yang sangat menyeluruh, red) sebanyak dua engine dalam waktu semalam.
Tak hanya itu, ketika proses pemeriksaan, minyak kopling mesin bocor. "Kita tidak membawa cadangannya, sehingga kita harus berkeliling mencari pinjaman ke tim lain," kenangnya.
Pada waktu akselerasi, kabel shifter engine yang berfungsi untuk mengontrol kopling mobil lepas. "Tapi alhamdulillah lepasnya itu setelah race akselerasi kedua," tambahnya. Sialnya lagi, pada tahap endurance, shifter mengalami permasalahan. "Sehingga pada tahap endurance, kami hanya mampu balapan dengan gear dua saja," ujarnya.
Namun, meski dihujani masalah yang bertubi-tubi, tim sapu ingin tak langsung patah arang. Dengan semangat kekompakan team yang tinggi dan doa, permasalahan itu semua dapat diselesaikan satu per satu.
Untuk ranking sendiri, posisi ITS terbilang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Tahun lalu ITS hanya berada pada rangking 49. "Alhamdulilah tahun ini dapat rangking ke-27, dapat penghargaan fuel economy award pula," ujarnya.
Lutfi berharap, prestasi yang sudah dipertahankan tersebut harus berusaha ditingkatkan di kompetisi selanjutnya. Dia juga berharap agar penghargaan yang diterima tim sapu angin dapat membanggakan ITS. "Anggap saja ini kado untuk ITS di hari ulang tahunnya," pungkasnya. (mbi/gol)