Setiap tahunnya jumlah kendaraan bermotor di ITS kian meningkat. Hal ini membuat KPPL untuk bergerak mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang juga akan berdampak pada reduksi jumlah karbon pencemar udara. Melalui aksi 2 in 1, komunitas yang bernaung di Jurusan Teknik Lingkungan ITS ini membiasakan mahasiswa untuk berboncengan.
"2 in 1 artinya satu motor untuk dua orang, sedangkan untuk mobil minimal berisi tiga orang," jelas Cheryko Adimas, ketua komunitas.
Kegiatan yang telah diinisiasi sejak 2014 ini dilaksanakan sebulan dua kali setiap Hari Selasa. Mendapat dukungan penuh dari pihak birokrasi, KPPL semakin mantap membuat 2 in 1 menjadi salah satu budaya yang akan terus dikembangkan.
"Dulu 2 in 1 adalah hadiah kami untuk merayakan Hari Ozon setiap 16 September dan hasilnya sangat luar biasa. Kendaraan bisa tereduksi hingga 50 persen dari jumlah biasanya," paparnya yang akrab disapa Ciko.
2 in 1 berlaku bagi semua mahasiswa ITS yang akan memarkirkan kendaraannya di area Jurusan Teknik Lingkungan. Bagi yang tidak mengikuti aturan 2 in 1 maka tidak diperkenankan untuk menggunakan fasilitas parkir tersebut.
"Setiap saat ada anggota KPPL yang berjaga di depan parkiran, kadang ada yang marah-marah juga apalagi yang sudah terlambat dan tidak berboncengan. Mau tidak mau dia harus cari parkiran lain," ujarnya sambil tertawa.
Kegiatan yang baru pertama kali diadakan di ITS dan Surabaya ini juga rajin melaporkan hasil reduksi jejak karbon yang diperolehnya selama melakukan gerakan 2 in 1. Nantinya hasil yang diperoleh akan disebarluaskan guna mengedukasi dan menyadarkan mahasiswa mengenai pentingnya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
"Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, KPPL berhasil menginisiasi car free day yang kemudian diadaptasi oleh Pemerintah Kota. Mungkin 2 in 1 bisa menjadi agenda Surabaya selanjutnya," harap mahasiswa asli Surabaya ini. (arn/hil)