ITS News

Jumat, 10 Januari 2025
26 November 2016, 19:11

Tumbangkan Ribuan Proposal, Agung Kantongi 30 Juta

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Diterangkan  Agung, ia mengikuti lomba menciptakan aplikasi digital bernama Smart Digitizing Your City Competition 2016. Lomba tersebut diikuti oleh 1069 peserta dari berbagai perguruan tinggi Indonesia termasuk Indonesia timur. "Peserta lomba berasal dari berbagai daerah, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara," terangnya. 

Dalam mengikuti lomba ini, ia membawakan sebuah ide aplikasi teknologi yang ia namakan Safety Parking. Aplikasi ini terdiri dari software berupa aplikasi di ponsel, dan hardware yang ditempelkan di kendaraan bermotor.  
Hardware tersebut dilengkapi dengan detektor getaran. Dalam keadaan parkir, hardware akan aktif dalam posisi siaga. Jika motor berpindah dari lokasi parkir maka, hardware akan mengirimkan notifikasi perpindahan motor kepada aplikasi yang diinstal di ponsel pemilik motor. Jika motor berpindah lebih dari sepuluh meter, diindikasikan bahwa pencuri sedang berusaha melarikan motor tersebut. 
Secara otomatis, aplikasi tersebut akan mengirim pemberitahuan  di media sosial Facebook dan Twitter pengguna. Pemberitahuan dilengkapi dengan tweet kepada polisi serta menyediakan info posisi motor secara real time. "Selain polisi, teman teman kita yang di Facebook dan Twitter akan melihat status pencurian motor kita. Jika posisi mereka dekat dengan lokasi pencuri,  mereka dapat membantu menangkap pencuri tersebut," kata Agung. 
Aplikasi di ponsel pun akan dilengkapi dengan penelusuran jalan yang mengarahkan pengguna ke pencuri motor. Meski demikian, aplikasi ini membutuhkan koneksi internet yang cepat  agar mampu menyediakan data yang lebih akurat. "Untuk sekarang, aplikasi ini harus menggunakan internet 4G untuk menyediakan data terpercaya ketika sedang digunakan untuk mengejar pencuri motor," jelasnya. 
Untuk lebih melengkapi aplikasinya, Agung menambahkan kamera yang dapat merekam wajah si pencuri. Kamera tersebut rencananya akan dipasang di bagian speedometer motor yang dirancang supaya keberadaannya tidak terlihat. Untuk memasang kamera dan bagian bagian lain dari hardwarenya,  ia akan bekerjasama dengan teknisi motor agar teknologi tersebut tidak mudah dirusak pencuri. 
Dalam mengerjakan proyek tersebut, Agung dan temannya menghabiskan waktu kurang lebih selama tiga bulan. Tak jarang mereka berlama lama di laboratorium untuk merangkai prototypenya. "Pernah sebelum lomba, kita kerja dari jam enam sore sampai  jam empat pagi hanya menyelesaikan satu masalah program. Saat itu, pembimbing kami ikutan lebur sampai pagi,"jelasnya sambil tersenyum.
Dikatakan Agung, kedepaannya, aplikasi tersebut akan ia sempurnakan dalam inkubasi teknologi. "Jika sudah sempurna, nanti bisa digunakan bersama sama di ITS ataupun oleh masyarakat lain," pungkasnya.  (ven/hil)

Berita Terkait