ITS News

Jumat, 17 Januari 2025
28 November 2016, 03:11

Lima Tips Bangun Start Up Ala Go-Jek

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kepada puluhan peserta yang hadir, Rama mengatakan hal pertama yang harus dimiliki sebelum membangun start up adalah ide. Menurutnya, ide yang baik untuk membangun start up adalah ide yang memiliki eksekusi yang baik.

”Yang membedakan ide yang baik dan ide yang buruk terletak di eksekusinya. Sehebat apapun ide yang kalian miliki, kalau tidak bisa dieksekusi akan percuma," ujar Rama.

Hal kedua yang harus dimiliki, kata Rama, adalah ilmu tentang bidang yang ingin ditelusuri. Rama memberi contoh, misalnya seseorang ingin membangun start up bidang pertanian, maka developer harus memiliki koneksi dengan petani, harus mengetahui jadwal pendistribusian, jumlah order, serta proses kompleks lainnya.

"Yang penting developer mempunyai validasi permasalahan,  memiliki validasi bisnis proses, serta mempunyai validasi konsep yang ingin dibangun," jelas peraih Magister Administrasi Bisnis di Universitas Saint Louis Amerika Serikat itu.

Selanjutnya yang tak kalah penting untuk menjadi enterpreneur yang sukses, kata Rama adalah harus fokus dan tidak berpikir negatif tentang kegagalan. Menurutnya, enterpreneur yang baik adalah yang tidak memikirkan 2 persen dari semua permasalahan, yaitu berupa kegagalan.

Enterpreneur yang baik harus fokus pada 98 persen permasalahan, seperti fitur-fitur maupun teknologi yang diperlukan untuk membangun bisnisnya," ujar pria yang telah lama berkecimpung di dunia enterpreneur ini.

Selain itu ia mengaku, orang yang ingin membangun start up harus menghindari ketergantungan dalam berbisnis. Ketergantungan baginya akan membuat ruang gerak terbatas dan bisnis pun menjadi sulit untuk dikembangkan.

Namun dari semuanya, hal paling penting untuk dapat mebangun start up dan terjun ke dunia enterpreneur adalah keberanian. Keberanian yang dimaksud harus dilandaskan kepintaran, yakni terus belajar dan tidak jatuh dalam kesalahan yang sama.

”Satu hal yang harus diingat, kegagalan itu hal yang biasa dalam berbisnis. Namun reaksi terhadap kegagalan itu yang membedakan seseorang. Gagal boleh, namun jangan sampai jatuh dalam lubang yang sama” tutupnya menyemangati. (io14/mis)

Berita Terkait