Oleh : Dadang ITS |
291
|
Source : -
Menurut Madi, dalam setiap perlombaan karya tulis, para finalis merupakan kandidat peserta yang menduduki peringkat teratas urutan paper terbaik. Karena itu, tak perlu disangkal lagi kehebatan ide ide yang dituangkan dalam setiap paper mereka pasti keren.
Dalam tahap final lomba, satu satunya substansi yang berperan penting menentukan juara adalah kehebatan penyampaian ide itu sendiri. Itulah yang biasa dikenal dengan tahap presentasi paper dalam berbagai lomba karya tulis. "Presentasi itu menjadi titik dimana kita bisa memikat para juri dengan ide kita hingga dimengerti secara logis," tukas Madi.
Madi sendiri mengaku beberapa kali menarik perhatian dewan juri dengan presentasi yang unik. Ia suka presentasi dengan menggunakan pakaian pakaian tradisional. "Meski di beberapa lomba mewajibkan menggunakan jas almamater, saya tetap menggunakan batik dan blankon," aku Madi.
Seperti baru baru ini, Madi berhasil membawa pulang juara satu dari Student Innovation Competition Ocean Summit 2016 di ITB Bandung. Disana, bersama dua orang temannya, ia membawakan presentasi dengan menggunakan pakaian tradisional batik dengan celana dan sepatu pantovel hitam. Dilengkapi dengan blankon khas jawa timur yang dipadu dengan sewek, Madi dan teman temannya tampak berbeda dibandingkan finalis lain.
Selain itu, untuk mendramatisir presentasi, mereka satu persatu membawakan presentasi dari belakang penonton. Suara lantang mereka menarik perhatian penonton hingga tak satupun penonton yang melepaskan pandangan dari mereka. Bahkan, suasana ruangan lomba semakin berbeda dengan alunan musik instrumen yang mengiringi presentasi mereka.
Dikatakan Madi, hal tersebut sudah menjadi ciri khasnya. "Presentasi all out memang perlu untuk menarik perhatian apalagi jika kita dapat urutan terakhir, juri dan penonton pasti sudah bosan," tuturnya pada ITS online.
Cara tersebut ternyata telah berulang kali dibuktikannya. Selain juara di Institut Teknologi Bandung, ia juga pernah menjuarai lomba paper di Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Hasanuddin, serta di ITS.
Ide presentasi all out nya tercetus karena ia merasa bosan dengan presentasi biasa. Menurutnya, presentasi dengan membacakan slide sangat tidak menyenangkan. Selain cepat bosan, juga membuat peserta merasa ngantuk.
Meski demikian presentasi bukanlah segalanya. Isi substansi presentasi juga harus dimengerti oleh presenter diluar kepala. "Jika gaya presentasi sudah oke, dan pertanyaan dewan juri bisa dijawab dengan baik, insyaallah pasti juara," tutupnya. (ven/akh)