ITS News

Senin, 02 September 2024
16 Januari 2017, 10:01

Mengenal Primadona Zaman Jura

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Di provinsi Mahasarakham, terletak sejauh 473 km dari kota Bangkok, ternyata banyak ditemukan fosil makhluk purbakala. Hal ini dibeberkan oleh seorang ahli geologi Thailand bernama  Varavudh Suteethorn. Pada tahun 2008, ia bersama dengan temannya warga negara Prancis, Eric Buffetaut melakukan penggalian fosil di daerah mesozoikum Thailand, yaitu Phu Noi.
Saat itu terdapat sekitar 20 fragmen tulang dinosaurus yang berhasil ditemukan. Hal ini membuat Varavudh semakin tergila gila dengan proyek penggalian fosil dinosaurus. Ia seakan tersihir oleh keindahan tulang belulang berusia jutaan tahun itu.
Pada tahun tahun selanjutnya, ia semakin gencar melakukan penggalian dan berhasil menemukan lebih dari seribu  fosil Sauropods, family dinosaurus berleher panjang,  rahang Carnosauria yang dikenal sebagai dinosaurus jenis predator, dan masih banyak lainnya.
Berdasarkan penelitiannya, dinosaurus hidup 225 juta tahun lalu dan menjelajahi dunia 150 juta tahun kemudian sebelum akhirnya benar benar punah. Fosil yang ditemukan di Thailand diperkirakan berumur lebih dari seratus juta tahun.  Hal ini mengindikasikan bahwa kawanan vertebrata raksasa tersebut pernah menginjakkan kaki di Asia sebelum akhirnya benar benar punah dari muka bumi.
Para peneliti Thailand telah melakukan ekspedisi ke gua gua, ke sungai, dan ke tengah hutan mencari fosil dinosaurus, vertebrata dan invertebrata jaman purba. Beberapa daerah yang telah dijelajahi adalah Khon Kaen, distrik Phu Wiang, Phu Kum Khao, serta Phu Noi di Kalasin.
Meski Varavudh berlatar belakang geologi, ketertarikannya akan dinosaurus mendorongnya banting setir menjadi paleontologi. Ia pernah  melakukan ekskavasi di Phu Wiang dan menemukan spesies baru Cretaceous.
Ia pun menamainya Phuwiangosaurus Sirindhornae. Ia mengambil nama belakang putri Maha Chakri Sirindhorn karena program tersebut didukung penuh oleh  putri Maha Chakri Sirindhorn.
Ia juga menemukan gigi dari spesies baru Carnosauria yang kemudian ia namai  Siamosaurus Suteethorni, mencaplok dari nama belakangnya sendiri.
Bertahun tahun bersinggungan dengan bangkai tulang dinosaurus, Varavudh pun belajar banyak hal tentang filosofi kehidupan. Seperti dilansir koran Bangkok Post ia menyatakan bahwa manusia pun bisa saja punah tiba tiba. “Dinosaurus hidup di muka bumi dalam jangka waktu yang sangat lama. Tetapi pada akhirnya punah juga. Hal ini harus menjadi peringatan bagi umat manusia untuk memperhatikan gaya hidup dan perilaku kita terhadap alam,” tuturnya.
Bukti geologis menunjukkan bahwa kepunahan dinosaurus di Thailand kemungkinan karena perubahan alam yang sangat drastis. Kekeringan yang mendadak dan cukup parah menyapu semua wilayah Thailand dan menciptakan kehidupan yang keras bagi tanaman dan hewan.
Terdapat juga bukti bahwa daerah timur laut Thailand pernah dilanda banjir karena naiknya permukaan laut. Dataran rendah di timur laut pun terblokir dan menciptakan lautan garam yang mendorong Dinosaurus harus bermigrasi ke utara sebelum akhirnya rela meninggalkan muka bumi pada zaman mesozoikum.
Saat ini, museum fosil telah menjadi bagian dari sistem pendidikan di kampus Mahasarakham. Sama halnya dengan pembangunan Museum Siridhorn di dekat lokasi penggalian fosil di daerah Phu Kum Khao yang telah menjadi objek yang wajib dikunjungi wisatawan. Museum ini menyimpan ratusan tulang belulang dinosaurus yang ditemukan di Thailand.
Sangat menarik rasanya beroleh kesempatan memegang tulang belulang berusia jutaan tahun itu. Sembari ikut mengikis lapisan batu di tungkai kaki dinosaurus, lantas saya berfikir, Thailand saja ada fosil dinosaurusnya, mungkin Indonesia dulu kecipratan kawanan raksasa itu. Apakah anda tertarik mencari tahu?
Adven FN Hutajulu
Departemen Teknik Material Dan Metalurgi
Alumni Global Citizenship Camp 2016

Berita Terkait