ITS News

Kamis, 14 November 2024
20 Februari 2017, 12:02

Traveling Jurnal: Dari Kampus menuju Publikasi Kelas Dunia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kali ini, Anda boleh setuju. Bisa dibayangkan, dengan semangat traveling, tanpa disuruh pun kita akan melakukan perjalanan dari satu jurnal ke jurnal lainnya. Dari situs ke situs laman jurnal lainnya. Bahkan dari tahapan satu ke tahapan berikutnya. Yang tentu saja menyita waktu, tenaga dan materi.

Kita tahu sama tahu, traveling jurnal akan membuat kita semakin bergairah. Kita terdorong mencari tahu banyak hal. Apa saja yang perlu kita cari. Apa saja yang perlu kita ketahui. Traveling jurnal menumbuhkan semangat baru dan harapan baru.

Harapan seringkali membangkitkan semangat kita. Di sini, kita boleh bertanya pada diri sendiri, apakah kita punya harapan memiliki publikasi kelas dunia? Apakah kampus kita punya mimpi dan imajinasi untuk memiliki publikasi bereputasi internasional? Atau minimal punya semangat mendorong dan memotivasi untuk menerbitkan karya kelas dunia?

Hari ini, mau tidak mau publikasi kelas dunia harus ditempuh. Tanya kenapa? Karena aturan, kebijakan, kebutuhan dan tuntutan. Aturan dan kebijakan sudah dibuat pemerintah. Alasan dan argumentasinya tidak perlu dijelaskan lagi, karena sudah menjadi keputusan yang harus dilaksanakan.

Publikasi internasional juga kini menjadi kebutuhan dan tuntutan bagi semua yang terlibat dalam perguruan tinggi. Apalagi, Anda dan kita semua yang menjadi dosen, mahasiswa program master atau doktoral. Apalagi yang mau atau telah menjadi profesor. Betul?

Solusi yang paling realistis saat ini adalah menikmati traveling jurnal internasional. Pelan tapi pasti, perjalanan panjang bisa dimulai dari langkah pertama. Pertama, niat. Niat untuk melakukan traveling publikasi internasional perlu dimantapkan. Dengan niat, apa pun dan siapa pun bisa lebih semangat. Niat yang baik akan membawa kebaikan. Niat menulis untuk ibadah. Niat traveling jurnal untuk melangkah menjadi bagian dari kelas dunia.

Kedua, searching dan browsing. Setelah niat, bukalah laptop terkoneksi wifi. Lalu cari informasi jurnal bereputasi internasional dari dalam dan luar negeri. Beberapa jurnal dalam negeri kini sudah ada jurnal yang bereputasi internasional terindeks Scopus. Misalnya, dalam bidang Agama Islam, ada jurnal JIIS dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Jurnal Aljamiah dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Jurnal Studi Islamia dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurnal kampus PTN, jurnal kampus luar negeri,dan lain sebagainya.
Ketiga, menulis sendiri atau kolaborasi. Menulis adalah cara terbaik. Menulis apa saja. Menulis sesuai dengan bidang, minat, hobi dan profesi. Menulis bisa dilakukan secara mandiri alias sendiri-sendiri. Menulis juga bisa dilakukan dengan kolaborasi alias bersama-sama. Menulis bersama ini lebih mudah. Menulis bersama membuat kita lebih mudah saling kerjasama. Menulis bersama saat ini menjadi trend global. 
Keempat, mengirim tulisan. Aktivitas ini perlu dan penting agar harapan kita tercapai. Yaitu harapan terpublikasi di jurnal bereputasi internasional. 
Kelima doa. Sebagai manusia ciptaan Allah Tuhan Semesta Alam yang Kuasa atas segalanya, tentu memohon kepada-Nya menjadikan setiap usaha lebih diberkati. Doa membuat yang impossible bisa possible. Berdoalah, lalu lihat apa yang terjadi. 
Selamat traveling. Semoga diridhoi Allah SWT, mudah sukses dan manfaat dunia hingga akhirat. Aamiin.
Dr. Choirul Mahfud MIP MPdI
Dosen UPM Sosial Humaniora
Kepala Subunit Humas dan Promosi ITS

Berita Terkait