ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
21 Maret 2017, 08:03

Pipa Gas Bawah Laut Kini Dapat Dipantau ‘Real Time’

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rektor ITS, Joni Hermana, mengatakan AIS ITS sebagai sistem peringatan dini dan monitoring keselamatan kapal diciptakan berkaitan dengan makin maraknya kasus kecelakaan operasional kapal dan fasilitas laut di Indonesia akhir-akhir ini.

”Sesuai dengan misi Presiden Jokowi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim, adanya AIS ITS ini diharapkan dapat lebih mengembangkan infrastruktur laut di masa depan,” ujarnya.

Penanggung jawab tim AIS ITS, AA Bagus Dinariyana Dwi, mengungkapkan adanya produk ini berawal dari kerja sama tentang keselamatan operasional di laut. Kerja sama diikuti, antara lain ITS dan International Maritime Education and Research Center, Kobe University, serta beberapa perguruan tinggi mancanegara. Beberapa perguruan tinggi tersebut, antara lain UTM Malaysia, Istambul Technical University, dan Dokus Eylul University.

Terus Dikembangkan

Pengembangan fasilitas dan aplikasi AIS terus dilaksanakan, baik melalui skema pendanaan insentif riset dan calon pengusaha pemula berbasis teknologi (CPPBT) dari Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) maupun melalui kerja sama industri. “Hasil-hasil pengembangan tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam sistem AIS ITS ini,” tuturnya.

Dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini menjelaskan peralatan AIS receiver yang saat ini terpasang di Gedung Nasdec ITS awalnya merupakan hibah dari Kobe University pada tahun 2007. AIS ITS memiliki beberapa fasilitas, yakni real time monitoring sistem pipa gas bawah laut dan platform, inspeksi kapal real time (AIS for Ship Inspection and Danger Score), vessel racking system, monitoring bahan bakar dan emisi, dan sistem informasi lalu lintas di pelabuhan.

”Selama ini belum ada sistem yang memonitor dan didesain untuk pendeteksian dini mengenai bahaya-bahaya yang berdampak pada pipa di laut. Dengan adanya early warning system semakin menyempurnakan produk ini,” kata dia.

Menurut Bagus, sistem memberikan informasi kemungkinan terjadinya bahaya pada pipa gas bawah laut dan anjungan lepas pantai (offshore platform) akibat adanya operasional di laut. Alert system pada produk ini berbasis web dan juga mobile.

”Pipa terkadang ada di bawah permukaan dasar laut atau atas yang tidak bisa diterima zona, karena kapal tidak mengetahui kalau ada pipa akhirnya menurunkan jangkar,” ujar pria asal Bali ini.

Inspeksi kapal secara real time dapat membantu dalam menentukan tingkat prioritas inspeksi terhadap kapal yang akan memasuki pelabuhan (inspection score). Sistem lain berupa vessel tracking system dapat menampilkan tracking dari kapal berupa garis-garis yang menggambarkan pergerakan dari kapal dalam rentang waktu kapal saat berada di jangkauan peralatan AIS.

”Informasi ini dapat digunakan untuk menunjang kajian forensik maupun investigasi bila terjadi kecelakaan yang melibatkan kapal,” sambungnya.

selocahyo/N-3

 

Sumber : http://www.koran-jakarta.com/pipa-gas-bawah-laut-kini-dapat-dipantau–real-time-/

Berita Terkait