ITS News

Senin, 07 Oktober 2024
12 Juli 2017, 02:07

CommTECH Kenalkan Budaya Indonesia Kepada Peserta

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setiba peserta di Gedung Rektorat, mereka telah ‘dihadang’ oleh
barisan penari saman berkostum merah dan kuning khas daerah Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Lantunan musik dari tanah rencong mengiringi berbagai gerakan rumit dan serentak yang ditampilkan oleh mahasiswa ITS. Penampilan mahasiswi ini pun mampu membujuk tepuk tangan meriah dari peserta CommTECH.

Sambutan ini rutin hadir di tiap pembukaan CommTECH, namun tarian yang disajikan akan berbeda-beda. "Hal ini menjadi kejutan yang menyenangkan bagi peserta yang berasal dari 17 negara mulai dari Filipina hingga Belarusia," ungkap Direktur Hubungan
Internasional, Dr Maria Anityasari.

CommTECH kali ini menyediakan dua courses untuk pesertanya yakni topik urban sustainable water development dan smart city. Selama dua pekan, 45 peserta CommTECH akan
diajak ‘blusukan’ ke kampung dan pelosok Surabaya untuk menyelesaikan permasalahan di Kota Pahlawan.

Tak hanya itu, CommTECH juga memiliki misi untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada peserta. "Selain topik smart city maupun sustainable water development, peserta juga akan diajak untuk mempelajari budaya di Indonesia," ujar dosen Departemen Teknik Industri ini.

Pengenalan budaya Indonesia kepada peserta meliputi materi belajar Bahasa Indonesia, mempelajari permainan tradisional Indonesia, belajar alat musik tradisional Indonesia, sampai menikmati keindahan alam Indonesia di Gunung Bromo di minggu terakhir.

Maria mengungkapkan acara ini merupakan jendela untuk melihat budaya Indonesia, sekaligus jendela untuk proram internasionalisasi ITS. Maria bercerita banyak peserta yang akhirnya memutuskan kembali untuk melakukan pertukaran pelajar selama enam bulan di ITS setelah mengikuti CommTECH.

"Nanti biasanya akan ada mahasiswa internasional yang exchange  ke ITS, nanti akan muncul join research dan akhirnya kerjasama dengan universitasnya. Hal ini bisa menjadi pembuka bagi ekspansi program internasionalisasi ITS," ungkapnya.

Jacquelline Alessandria R Villa, salah satu peserta dari Filipina mengungkapkan bahwa ia mengetahui program CommTECH ini dari profesornya. Karena tertarik dengan kegiatan yang ditawarkan CommTECH akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti kegiatan ini. "Saya ingin bertukar pikiran dan ide dengan peserta dari negara lain," ungkap mahasiswi University of Philippines ini.

Berbeda lagi dengan Siyu Luo, peserta asal Tiongkok yang menginginkan mempelajari budaya di Indonesia. Mahasiswi dengan panggilan akrab Eva ini mengungkapkan tertarik untuk mengenal kebudayaan masyarakat Indonesia, khususnya Surabaya. "Dan tentunya bisa menambah teman dari negara lain juga nantinya," tuturnya sembari tersenyum. (gol)

Berita Terkait