ITS dengan robotnya, Ichiro, harus takluk dari Barelang FC milik Politeknik Negeri Batam pada laga final KRSBI Humanoid 2017. Barelang FC sendiri merupakan juara bertahan dari gelaran di tahun sebelumnya. Meski tak menjadi juara pertama, Ichiro berhasil memperoleh penghargaan inovasi terbaik atas inisiatifnya membangun robot baru yang memiliki ukuran lebih besar.
Sementara itu, dalam bidang KRSBI Beroda, Al Jazari yang tampil menawan di babak penyisihan berhasil memperoleh penghargaan desain terbaik dan inovasi terbaik. Tak haya itu, Abinara-1 juga memenangkan kategori desain terbaik dari bidang KRPAI.
Prestasi ini terbilang menurun karena ITS mampu meboyong juara dua dan tiga pada tiga bidang perlombaan di tahun sebelumnya. Menurut pembina UKM Robotika ITS Muhtadin ST MT, salah satu penyebab menurunnya prestasi ITS adalah karena tahun ini ITS harus membangun beberapa robot baru untuk bidang KRSBI Humanoid dan KRPAI.
"Dengan adanya tantangan tersebut, banyak sumber daya yang terserap ke dua kategori tersebut," jelas Muhtadin. Namun, lanjut Muhtadin, torehan prestasi ITS tahun ini akan menjadi bahan evaluasi bagi timnya untuk lebih fokus dan terarah guna membawa lebih banyak prestasi pada KRI 2018 maupun kejuaraan robot lainnya.
Perlu diketahui, terdapat beberapa kompetisi robot yang akan dilakoni anak bimbingnya dalam waktu dekat ini. Salah satunya ialah tim Ichiro yang akan terbang ke Jepang untuk ikut serta pada Robocup 2017 dua minggu mendatang.
"Bulan Agustus Ichiro juga akan ke Taiwan untuk mengikuti Federation of International Robot-Soccer Association Humanoid Robot Cup (FIRA Hurocup) 2017," ungkap Muhtadin. Untuk kompetisi dalam negeri, tim UKM Robotika ITS akan bersiap menuju Kontes Robot Terbang Indonesia 2017 September mendatang. (ayi/hil)