ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
10 Agustus 2017, 09:08

Jika Aku Menjadi Ala IFI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sub program IFI ini dilaksanakan oleh beberapa elemen di dalamnya. Diantaranya adalah para Pengajar Tangguh (PT), Organizing Committee (OC) dan jajaran staff Badan Semi Otonom (BSO) ITS Education Care Center (IECC) selama lima hari. Rekruitmen elemen kegiatan ini dilakukan hingga empat bulan. Dalam pelaksanaannya, mereka terbagi dalam belasan kelompok yang masing-masing terdiri dari dua orang.

Tak jauh berbeda dengan program salah satu stasiun televisi Jika Aku Menjadi. Dalam program tersebut sang pembawa program mengikuti dan membantu kegiatan warga yang ia tumpangi rumahnya. Begitu pula oleh IFI kegiatan ini dikonsep sedemikian rupa untuk membantu warga sekitar. Mereka melakukan pekerjaan rumah tangga, pekerjaan orang tua asuh, mengajar siswa Sekolah Dasar (SD) dan lain sebagainya. 
"Pokoknya kita menginap di rumah orang tua asuh dan mengikuti segala kegiatannya. Kebetulan orang tua asuh saya bekerja sebagai petani, jadi ya saya ikut bertani. Kegiatannya seru karena tidak saya temui di Surabaya," ungkap Panji Rachmandono, Ketua Pelaksana IFI 2017.
Lebih detail, Panji menjelaskan, tidak mudah untuk menjangkau salah satu tempat pengabdian mereka, SD Negeri Pojokklitih 3. Butuh waktu hingga satu jam untuk mencapainya. "Kami harus melewati tiga sungai dengan akses jalan yang berliku," tutur Panji. Ini merupakan akses yang lebih cepat namun harus berhati-hati terutama ketika hujan. Air sungainya setinggi bahu. "Sebetulnya bisa saja kalau lewat Nganjuk, namun akan lebih lama," jelasnya.
Tak hanya itu, warga Desa Klitih pun mengaku senang dengan program ini. Hal tersebut terbukti dari antusiasme dan keterbukaan warga dalam setiap agenda yang dijalankan. "Alhamdulillah kami mendapat tanggapan positif selama kegiatan ini. Semua warganya ramah dan terbuka dalam menyukseskan kegiatan," ucap Panji penuh rasa syukur.
Panji berharap, mahasiswa ITS dapat memetik pelajaran dan mengembangkan pola pikir dari kegiatan warga desa yang tidak biasa mereka lakukan. "Semoga kedatangan kami ke sini dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswi yang kami ajar," pungkasnya. (mir/dza)

Berita Terkait