ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
25 Agustus 2017, 23:08

ITS Ciptakan Mesin Ukir Otomatis Bagi UKM

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Adalah Ramadhana Kurnia, Wahyu Abdi Wibowo, Naufal Aryusmal, Nurul Widadi dan Kevin Dristian Dani yang merancang alat ini. Ramadhana menjelaskan bahwa mereka miris melihat UKM Setia Ayu yang masih mengerjakan ukiran secara manual. “Karena pengerjaannya yang masih sederhana, produk yang dihasilkan tidak simetris, tidak presisi, dan tidak efesien terhadap waktu," jelasnya.  

"Mereka hanya dibantu dengan alat seadanya. Penggunaan penggaris dapat menghasilkan ukuran yang kurang tepat atau kurang presisi. Ada juga alat bantu lain,  seperti cutter untuk membentuk bagian-bagian sesuai dengan keinginan. Dalam pengerjaannya kurang efesien terhadap waktu," tambahnya kemudian.

Melihat situasi itu, kelima mahasiswa ITS itu sepakat menciptakan mesin otomasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja UKM Setia Ayu. Ramadhana mengatakan bahwa mesin ciptaan mereka mendesain ukiran di dalam program dengan menggunakan aplikasi Mach-3. Program tersebut kemudian dikirim ke mikrokontroller. Selanjutnya, mikrokontroller memberikan perintah pada mesin untuk mengukiran benda kerja sesuai keinginan. Pengukiran tersebut menggunakan mata pahat yang sudah dikendalikan secara otomatis sesuai perintah program.

Perbedaan alat ini dengan mesin ukir pada umumnya terletak pada ukuran dan komponen alat. "Untuk ukuran yang sama dengan alat ukir milik kami, harganya bisa mencapai Rp 20-25 juta. Kami  membuat mesin ini hanya dengan Rp 7 juta. Alat 100 persen siap dipakai," tutur mahasiswa yang akrab disapa Dhana ini.

Dhana mengklaim, dengan adanya alat ini, proses produksi ukiran styrofoam akan lebih cepat. "Kami akan mengadakan pelatihan untuk mengoperasikan alat ini sebelum diberikan ke mitra," ucapnya. Ia berharap, UKM Setia Ayu dapat berkembang dan bersaing.

Dhana menambahkan, Mesin Ukir Otomatis Mini miliknya ini sedang dalam proses pengajuan paten. Ia mengatakan bahwa alat masih butuh beberapa perbaikan dari Dedy Zulhidayat Noor ST MT PhD selaku dosen pembimbing. "Berdasarkan saran dari Pak Dedy, saya dan tim masih akan melakukan pengujian lebih lanjut. Kami ingin memperbaiki desain alat agar lebih enak dipandang," pungkasnya. (nov/ven)

Berita Terkait