Tidak kurang dari 125 peneliti material dan metalurgi berkumpul dalam International Conference on Materials and Metallurgical Engineering and Technology (ICOMMET) 2017. Konferensi yang digelar Departemen Teknik Material Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu dihelat di Hotel Harris, Surabaya selama dua hari sejak Senin (30/11).
Icommet tahun ini digelar dengan tema Advancing Innovation in Materials Science, Technology and Applications for Sustainable Future. Tema ini relevan dengan isu teknologi maju yang semakin dibutuhkan keberlanjutannya.
Para peneliti yang diundang berasal dari berbagai negara, meliputi Australia, Jepang, Jerman, Korea, Malaysia, Taiwan dan Indonesia. Mereka aktif membahas kohesi multi-bidang keahlian dalam ilmu teknik material metalurgi dan aplikasi teknologi material.
Beberapa bidang sesi konferensi ini meliputi material inovatif, aplikasi biomaterial dan biomedikal, manufaktur metalurgi, analisis kegagalan dan korosi, metalurgi ekstraksi, modeling dan optimisasi material, pengujian tanpa merusak, serta material pintar. Semua makalah yang masuk mencerminkan arah dan perkembangan baru ilmu dan teknologi material untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan manusia.
Mas Irfan P. Hidayat, PhD, Ketua Icommet 2017 berkata, makalah makalah yang dibahas dalam konferensi ini menunjukkan kolaborasi antar bidang yang semakin intensif. “Fenomena tren penelitian kali ini menunjukkan semakin tipisnya gap atau semakin dekatnya kerjasama antar multidisiplin ilmu dalam arah inovasi ilmu dan teknologi material,” terangnya.
Dosen Teknik Material itu berharap konferensi ini mempu membuka peluang berbagi inovasi dan ide ide baru untuk melahirkan kerjasama riset dan kolaborasi bisnis serta partner global. “Saya berharap acara ini memberikan peluang kerjasama hingga ke luar negeri,” pungkasnya. (*/Ven)
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk menunjang kerja dapat menurunkan produktivitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kampus ITS, ITS News — Salah satu upaya mencapai target Net Zero Emission pada 2060 adalah melalui transisi energi listrik
Kampus ITS, ITS News — Sebagai penentu kuat tidaknya sebuah bangunan, tiang pancang berperan krusial dalam konstruksi sebagai fondasi
Kampus ITS, ITS News — Sulitnya akses air bersih akibat terganggunya jaringan distribusi air membuat warga kerap kesulitan menjalani