Wajah baru segera hadir di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Pada Dies Natalis Teknik Sipil ke-60, Ikatan Alumni Teknik Sipil ITS (Alsits) akan membangun air mancur menari di Bundaran ITS. Ini merupakan kado Alsits untuk ITS dan Surabaya. Peletakan batu pertama (groundbreaking) dari kado ini dilaksanakan Sabtu (11/11) oleh Wali Kota Surabaya, Dr (H.C) Ir Tri Rismaharini M T.

Sesuai rancangan gambar yang sudah dipublikasikan, air mancur yang dibangun di atas lahan seluas seribu meter persegi tersebut, berbentuk Tugu Pahlawan dengan diameter 30 meter. Bangunan ini akan dilengkapi dengan pemasangan lampu LED RGB 10.000 lumens serta hiasan taman bunga yang indah dan asri.

“Ini merupakan kado spesial yang dipersiapkan alumni Teknik Sipil ITS untuk warga Surabaya,” jelas Ketua Pelaksana Dies Natalis 60 Teknik Sipil ITS, Ir Adi Prasetya. “Groundbreaking dilaksanakan Sabtu ini. Sesuai jadwal, peresmian pembangunannya dilaksanakan tepat pada Hari Jadi Kota Surabaya pada Mei 2018 mendatang,” lanjutnya kemudian.

Peletakan batu pertama pembangunan air mancur menari Bundaran ITS

Adi mengatakan, pembangunan air mancur menari milik ITS adalah pertama kalinya dalam sejarah perkampusan di seluruh Indonesia. “Di kampus lain memang ada, tapi yang memadukan antara air mancur menari dan lampu yang bagus, baru akan ada di ITS,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Cak Adi ini menerangkan, pembangunan Bundaran ITS merupakan wujud kepedulian para alumni Teknik Sipil untuk mendukung ITS sebagai Green Eco Campus.

“Tidak hanya bagi ITS, kado ini juga untuk Kota Surabaya. Karena itu, pembangunan air mancur ini pun dilakukan melalui koordinasi yang intens dengan pemerintah Kota Surabaya. Tujuannya, agar taman air mancur yang dibangun serasi dan sejalan dengan rencana tata kota Surabaya,” jelas Adi.

Ia berharap, pembangunan air mancur ini mampu menjadi tujuan wisata baru bagi warga Surabaya. Pembangunan ini tidak lepas dari koordinasi Teknik Sipil ITS dengan Pemerintah Kota Surabaya. “Kami berharap alumni Teknik Sipil mampu mendukung program Kota Surabaya untuk menjadi kota yang mampu diperhitungkan dunia,” pungkas Adi. (nov/dza)