ITS News

Minggu, 29 Desember 2024
15 November 2017, 15:11

Revolusi Industri Keempat, Angin Segar Power Termal

Oleh : gol | | Source : -

Departemen Teknik Mesin ITS kembali mengadakan kuliah tamu alumni dengan topik Technology and Engineering Development for Power Thermal, Senin (13/11). Dr Ir Zainal Arifin MBA, Senior Manager of Engineering and Procurement Planning Division PT. PLN (persero) pusat menarik animo mahasiswa teknik mesin untuk mendengarkan materi yang ia sampaikan.

 

Zainal sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa era revolusi industri keempat atau yang dikenal dengan industri digital ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power termal, utamanya dalam proses engineeringPower termal adalah istilah yang berkaitan dengan tenaga panas.

Kondisi yang menonjol dalam era ini yaitu adanya energi ekponensial dan banyaknya big data. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dunia yang menyatakan bahwa 90 persen data di dunia dapat diciptakan dalam waktu 2 tahun.

“Dengan adanya internet of thing tidak hanya manusia saja yang terkoneksi secara bebas, namun ada yang namanya the connected power plants, yang dapat menghubungan power plants antar dunia”, jelas Zainal.

Adanya isu green energy, lanjutnya, mendorong perkembangan power plant ini. Mayoritas orang tidak suka dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) karena dianggap paling kotor dengan emisi yang tinggi. “Namun, kondisinya belum ada teknologi yang benar-benar alami yang dipakai oleh industri.” ujar pria yang mempunyai gelar M30 saat mahasiswa tersebut.

Ia mengungkapkan, mengikuti perkembangan tersebut, PLN sudah mengambil ancang untuk mengarah ke sana.  Di era digital ini, nantinya semua power dan user akan terhubung sendiri. Uniknya, power plant tersebut juga bisa mendiagnosis dirinya sendiri. “Yang menentukan solusi dan probabilitas keberhasilan solusinya mesinnya bukan engineernya lagi”, papar alumni M30 itu penuh semangat.

Selain itu, perkembangan database juga  sudah mulai berkembang lebih lanjut ke arah isometrik, Di mana database tersebut yang tidak hanya memiliki kemampuan gambar dua dimensi, tetapi juga memiliki kemampuan dalam hal mengolah data yang bisa langsung diolah atau rendering . “Nanti ketika ada apa-apa misalnya mesin itu meledak, kita bisa mendesain persis dari awal karena punya database isometrik”, tambahya. (AP02/van)

 

Berita Terkait