ITS News

Senin, 07 Oktober 2024
16 November 2017, 03:11

Bersama Mahasiswa ITS, Batik Melancong Ke Singapura

Oleh : gol | | Source : -

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai dan perpaduan seni yang tinggi. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memperkenalkan batik Indonesia di Singapura ketika melakukan studi banding  di Entrepreneurship Research Center Institute (ERCI) dan Nanyang Technological University (NTU), Rabu (15/11).

Batik yang merupakan kerajinan dengan sejuta makna ini dikenakan 32 mahasiswa pilihan dan satu dosen ketika studi banding di ERC dan NTU. “Kami mengenakan batik ini untuk menunjukan identitas bangsa Indonesia,” ujar Bintang Ayu Nuraeni, pendamping dari International Office (IO) ITS.

Batik ini, lanjutnya, sengaja dikenakan pada hari kedua studi banding dengan tujuan untuk mengedukasi mahasiswa ERCI dan NTU terkait budaya Indonesia. Pasalnya, kali ini mahasiswa ITS belum berkesempatan untuk mempresentasikan secara langsung terkait ITS dan budaya Indonesia.

Sehingga menurut Bintang, mengenakan batik merupakan pilihan yang tepat sebagai langkah awal untuk mengedukasi mahasiswa asing perihal budaya Indonesia dan karakter mahasiswa ITS.

Disamping itu, batik dinilai Bintang mampu merepresentasikan Indonesia yang kaya akan budaya, suku dan agama namun tetap bertanah air satu, bangsa Indonesia. “Karena batik yang kami kenakan pun berbeda-beda maka hal ini mencerminkan binekha tunggal ika yang berbeda-beda tapi tetap satu jua,” tuturnya.

Selain itu, salah satu peserta ITS Goes Global Batch 2 : Singapore pun membawa batik-batik khas Indonesia untuk dipresentasikan kepada warga lokal kemudian dijual dengan tidak mematok harga. Hal ini ia lakukan bukan tanpa alasan.

Ketika ditemui ITS Online, ia mengaku ingin menduniakan batik dan mencari pengalaman lain. “Ide ini berawal dari keinginan saya untuk mengasah kemampuan berbicara di depan publik. Selain itu saya juga ingin mengukur kemampuan persuasif saya serta berbagi kebahagiaan melalui batik Indonesia,” jelas mahasiswa Teknik Instrumentasi yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Selain batik, wayang turut menjadi ikon yang turut dikenalkan kepada warga asing. Terbukti dari kenang-kenangan yang diberikan terhadap pembicara di ERCI, Alan Go selaku CEO ERCI dan pembicara di NTU, Winona selaku mahasiswi NTU semester satu asal Indonesia yang menerima pelakat wayang dari IO ITS. (mir/hil)

Berita Terkait