ITS News

Senin, 07 Oktober 2024
16 November 2017, 02:11

Para Pakar Kelautan Berdiskusi di ISOCEEN

Oleh : gol | | Source : -

Data yang dirilis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Agustus 2017 menunjukkan Indonesia memiliki 16.056 pulau yang telah bernama dan berkoordinat. Menyandang gelar sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kian hari permasalahan terkait kelautan dan pesisir semakin kompleks di Indonesia. Menjawab tantangan tersebut, Departemen Teknik Kelautan kembali menggelar International Seminar on Ocean and Coastal Engineering, Environmental, and Natural Disaster (ISOCEEN) , Rabu (8/11).

Berlangsung di Hotel Swiss Bellin Surabaya, seminar internasional yang telah digelar untuk kali kelima ini mengupas habis terkait permasalahan soal teknik kelauatan, teknik pantai dan manajemennya dikaitkan dengan penanggulangan bencana.

Suntoyo ST M Eng PhD, Ketua Pelaksana, menjelaskan permasalahan-permasalahan dibidang pantai dan teknik kelautan terkait dengan pengelolaan pesisir masih sangat krusial di Indonesia. Dikatakannya, banyaknya pekerjaan rumah terkait infrastruktur pesisir menjadikan permasalahan ini masih sangat relevan hingga kemudian hari.

“Pengetahuan soal permasalahan dan cara mengelola adalah bekal dalam merancang infrastruktur pesisir yang lebih baik lagi,” tambah alumnus Teknik Kelautan ITS tersebut.

Menggandeng Tohoku University Japan, HZ University and Applied Sciences Netherlands, the Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF)  dan Nuffic Internasionalising Education-Netherlands, seminar internasional yang melibatkan enam negara berbeda ini juga menjadi ajang menghimpun paper dengan tema senada dari 80 pesertanya.

Dosen yang menjadi inisiator ISOCEEN ini menyebutkan seluruh paper dalam seminar ini akan melewati tahap reviewer dari para expert dan revisi penyaji. “Paper terpilih akan dipublikasikan di IOP Conference Series – Earth and Environmental Sciences yang terindeks Scopus,” imbuh doktor jebolan Tohoku University tersebut.

Suntoyo melanjutkan, melalui paper yang dikumpulkan para peserta selain dapat meningkatkan pamor peneliti dengan paper terpilih diharapkan semakin banyak inovasi bidang ilmu pengetauhan dan teknologi terkait pengelolaan pesisir.

“Semoga seminar internasional ini dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetauhan dan teknologi bidang kemaritiman,” pungkasnya. (hil)

Berita Terkait