ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
23 November 2017, 13:11

Dahlan Iskan : Saya Tidak Punya Cita-cita

Oleh : gol | | Source : -

Dahlan Iskan, mantan Ketua Jawa Pos dan Menteri BUMN Republik Indonesia (sumber: http://www.lensaremaja.com)

Kampus ITS Surabaya, ITS News – Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS punya cara berbeda memperingati Hari Pahlawan. Mendapuk Dahlan Iskan sebagai pembicara, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FTK gelar Malam Literasi, Selasa (21/11). Plaza Teknik Perkapalan menjadi saksi paparan Dahlan Iskan bertajuk kepemudaan dan kepahlawanan.

Dalam diskusinya, Pak Dis, sapaan akrab Dahlan Iskan, memaparkan bahwa pemuda  digadang-gadang sebagai generasi pembawa perubahan ke arah yang lebih baik. Utamanya sebagai mahasiswa, mereka harus mampu menularkan ilmunya untuk  berkontribusi kepada masyarakat.

Untuk membangkitkan semangat berkontribusi, Dahlan juga mengingatkan agar  terus menjadi pemuda yang berprogres. Saat era Ir Soekarno, pemuda menunjukkan semangat berprogresnya dengan cara melakukan aksi pembebasan dari penjajahan. Namun, untuk saat ini pemuda bisa berprogres dibidangnya masing-masing.

Tak hanya itu, era serba digital seperti saat ini juga memudahkan pemuda untuk  berprogres. Sosial media dianggap sebagai media yang paling berpengaruh. “Contohnya, pemuda yang melakukan demo untuk menyampaikan aspirasi rakyat bisa diungkapkan hanya melalui tulisan di media sosialnya,” ujarnya.

“Intinya yang harus dilakukan oleh pemuda saat ini adalah mulai untuk bergerak, contohnya bisa dilihat dari antusias peserta yang hadir untuk ikut berdiskusi disini, hal itu sudah menunjukkan mulai bergerak dan lebih unggul dari yang lain,” imbuhnya.

Di lain sisi, Dahlan mengaku tidak memiliki cita-cita dalam progres perjalanan kariernya. “Dari kecil saya tinggal di desa, dan pertanyaan tentang cita-cita sangat jauh dari saya. Kalaupun ada, cita-cita saya adalah punya sepatu dan sepeda,” ujarnya ketika ditanya apa cita-cita terbesar dalam hidupnya.

Kariernya yang menanjak hingga menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga dirasa bukan sebuah cita-cita. Bahkan Ia sempat menolak tawaran tersebut dengan berbagai syarat yang dia ajukan.

“Saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang menteri, saya sempat menolak tawaran presiden dengan memberikan banyak syarat, namun tetap saja akhirnya syarat tersebut dikabulkan” tutur mantan bos PT. PLN yang tidak pernah mengambil gaji kerjanya itu.

Ia memaparkan,orang yang memiliki cita-cita akan tetap berjuang walaupun harus memanjat dinding kesulitan. Namun, orang yang tidak bercita-cita itu bisa lebih fleksibel dibandingkan yang lain. Mereka bisa memilih jalannya sendiri. Tidak terfokus pada kerangka jenjang krier yang telah dibuat dari awal. “Saya beruntung tidak memiliki cita-cita, saya merasa tidak terbebani,” tegasnya.

Meskipun tidak memiliki cita-cita, Dahlan Iskan tetap memiliki keinginan bertahap yang ingin Ia capai dalam hidupnya. Mulai dari menulis buku, menjadi guru jurnalistik, hingga mengurus pesantren. “Hal tersebut lebih pantas disebut sebagai keinginan bertahap daripada disebut sebagai cita-cita,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa saat ini bentuk keinginan terbesarnya hanya satu yaitu bisa memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan masyarakat Indonesia. “Saya hanya ingin mengabdikan diri kepada masyarakat,” ujarnya di akhir diskusi. (cha/Ap15/dza)

Berita Terkait