ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
26 November 2017, 13:11

ITS Siap Pasarkan Mesin Cetak Braille

Oleh : gol | | Source : -

Uji coba alat oleh Rektor ITS dan siswi SLB YPAB

Surabaya, ITS News—ITS menggelar Workshop Pengoperasian Mesin Cetak Braille pada Kamis (23/11) di Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB), Kelurahan Gebang Putih, Surabaya. Dalam kesempatan itu, Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD pun menjajal mesin tersebut dan hasil cetakannya dibacakan oleh peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) YPAB. Workshop tersbeut menjadi awal bagi mesin braille sebelum dipasarkan secara luas ke masyarakat.

Mesin Cetak Braille (Braille Embossers) merupakan mesin pencetak huruf Braille, aksara yang digunakan para tuna netra untuk membaca. Berbeda dengan printer, mesin ini dapat mencetak huruf Braille secara timbul. Mesin yang dapat mencetak 1200 halaman/jam ini dikembangkan oleh Tim Fakultas Teknologi Elektro ITS dengan tim inti beranggotakan 3 orang, yakni Dr Tri Arief Sardjono ST MT, Ir Tasripan MT, dan Ir Hendra Kusuma M Eng Sc.

ITS telah menggarap mesin siap produksi ini sejak 2012. Mesin Cetak Braille ini merupakan pengembangan dari mesin cetak dari Norwegia yang pertama kali dimiliki oleh SLB YPAB. Tahun 2015, ITS berhasil mendistribusikan prototype mesin ini ke 3 kota, yakni Jayapura, Ambon, dan Pangkal Pinang. Saat ini, ITS telah diamanahi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) dalam Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) untuk membuatkan masing-masing satu prototipe dengan bantuan dana Rp 390 juta per mesin. Selain bertugas membuat prototipe, ITS pun memperbaiki mesin tersebut. Rencananya ITS akan mendistribusikan mesin ini ke 50 pusat SLB di Indonesia.

Dr Tri Arief Sardjono ST MT menandaskan, mesin ini sudah berskala industri dan siap untuk diproduksi secara massal. Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), diharapkan Braille Embossers ini dapat diproduksi dan dipasarkan. “Mesin ini membutuhkan investor, mesin ini tidak akan dimiliki secara personal karena harganya yang relatif mahal,” ucap Dekan Fakultas Teknologi Elektro itu. Mesin Cetak Braille keluaran ke-4 ITS ini sudah ditunggu-tunggu oleh SLB di Indonesia, sedangkan mesin keluaran ke-5 akan rilis Desember. “Ada 5 SLB yang sangat membutuhkan mesin ini, dan 50 pusat SLB harus melayani lebih dari 1000 SLB sekitarnya,” tambah dosen kelahiran Surabaya itu.

Keberadaan Mesin Cetak Braille ini mendukung adanya gerakan literasi untuk para tuna netra. Menurut Kepala Sekolah SLB YPAB, Drs Eko Purwanto, SLB YPAB ini merupakan sekolah luar biasa dengan siswa terbanyak di Jawa Timur dan satu-satunya Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk tuna netra di Surabaya. “Siswa SLB YPAB tahun ajaran ini berjumlah sekitar 90 siswa, harapannya Mesin Cetak Braille ini dapat dihibahkan di sini,” tuturnya yang disambut gembira oleh para siswa SLB YPAB.

“Mesin ini dihasilkan oleh anak bangsa dan dapat diperoleh dari dalam negeri, ini merupakan kontribusi yang luar biasa,” tutur Rektor ITS saat memberi sambutan. Sebagai perguruan tinggi unggulan, Joni mengatakan, ITS harus mampu menjawab persoalan yang ada di sekitar masyarakat, terutama membantu kebutuhan para penyandang disabilitas. Joni menyadari, disabilitas yang dimiliki anak tuna netra bukanlah sebuah kekurangan. ” Karena Tuhan itu Maha Adil,” pungkasnya mantap. (AP11/mis)

Berita Terkait