ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
26 November 2017, 09:11

Teater Tiyang Alit Persembahkan Pentas Omong Kosong

Oleh : gol | | Source : -

Teater Tiyang Alit ITS

Menyambut acara dies natalis Tiyang Alit yang ke-21, Teater Tiyang Alit ITS mempersembahkan pertunjukan yang berjudul omong kosong di SCC ITS Lt.1 Sabtu (26/11). Sebuah karya dan sutradara dari Fachri Syahrazad, diperankan oleh Dedi Nugraha dengan nama panggung Mbekur,  Muhammad Taufiqulsa”di , nama panggung Yohee serta Tri Diah Ayu dengan nama panggung Yohee.

Mbekur dan Yohee berperan sebagai dua tokoh yang bersaing memperebutkan kursi jabatan dan Jidor berperan sebagai rakyat yang merasa resah dengan suasana kerusuhan negeri. Di awal penampilan, Jidor protes kepada negara dengan banyaknya program pemerintah yang pro kontra di kalangan media dan masyarakat.

Di awal penampilan ini, teater Tiyang Alit menampilkan Jidor yang merasa bingung dengan kondisi negara. Sementara Mbekur yang berperan sebagai sosok yang berpura-pura  melontarkan janji-janji kepada masyarakat untuk menjaga ketahanan negara. Ditengah penampilan, Mbekur bertemu sosok Yohee yang sejatinya musuh/lawannya dalam merebut kekuasaan negeri. Tahta dan kekayaan menjadi taruhan dan langkah awal yohee dan mbekur untuk menjadi penguasa, sehingga mereka memberikan janji-janji palsu kepada rakyat melalui media.

Para lakon ini memerankan dan mereka ulang kejadian G30S PKI dimana orang awam dipengaruhi oleh tokoh-tokoh petinggi yang saling merebutkan kekuasaan melalui media massa sebagai bentuk propaganda rezim. Semua media berpihak satu sama lain, saling menjatuhkan dan saling mengagungkan. Kesesuaian dengan fakta pun sulit untuk dikenali dan tokoh-tokoh yang memainkan berita tidak bisa lagi dipercaya.

“Dahulu merupakan waktu zamannya  semua orang wajib menonton film G30S PKI, kemudian film sejarah  tersebut dipaksa untuk dibuat versi pemerintah . Sehingga saya kepikiran untuk membuat naskah berjudul Omong Kosong ini,” Terang Fachri Syarazad.

Adegan yang mengungkapkan peperangan media demi kepentingan propaganda bertujuan untuk menyadarkan kaum millennial saat ini untuk tidak mudah percaya dengan media yang beredar. Media massa sangat mudah disebarluaskan dan bebas kepada siapapun yang menulisnya, cukup untuk satu klik saja, berita akan menyebar cepat ke seluruh dunia dan jarang sekali media memihak pada kenetralan. (AP21/jel)

Berita Terkait