ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
30 November 2017, 02:11

Pentingya Jiwa Enterprenuer Untuk Menghadapi Masa Mendatang

Oleh : gol | | Source : -

 

Ratna Juwita menjelaskan tentang pentingnya menciptakan generasi entrepreneur di masa mendatang

Ketatnya persaingan nasional apalagi memasuki era bonus demografi menuntut agar setiap mahasiswa lebih mandiri dan mampu menyediakan lapangan pekerjaa. Untuk itu, seminar yang bertajuk The Power Of Digital Innovation & Entrepreneurship Indosat bekerja sama dengan Paypro, Dealoka, dan GNFI (Good News From Indonesia) mempresentasikan kiat-kiat untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses pada mahasiswa Instiut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada kamis (30/11/2017).

Ratna Juwita, founder Dialoka, memaparkan bahwa  zaman 2020 kedepannya akan memasuki era zaman emas. Persaingan ketat akan terjadi oleh setiap individu, apabila telat dalam melangkah maka akan kalah saing. Lulusan universitas atau kampus terkemuka di Indonesia akan dihadapkan dengan masalah pekerjaan. Pilihannya adalah menjadi seorang karyawan atau wiraswasta. Dalam kasus ini, pilihan menjadi entrepenuer adalah solusi tepat. “Dengan menjadi entrepenuer anda bisa memimpin usaha anda dan mengatur pendapatan ” ujar ratna.

Seseorang tidak cukup hanya menjadi entrepenuer, namun ia perlu menggabungkan atau yang lebih dikenal dengan start up. Contohnya adalah Dealoka, start up rintisan Ratna. Start up ini menyasar masyarakat yang menyukai harga diskon dan kumpulan voucher. “Dengan Dealoka, kita akan mendapatkan kupon/ voucher diskon dari tempat-tempat terkenal dengan mudah” jelasnya.

Muttaqin CEO GNFI, pembicara kedua, menjelaskan untuk menjadi seorang entrepenuer maka dibutuhkan sosok yang tangguh, bertanggung jawab, kreatif, dan mampu mendatangkan solusi atas permasalahan. “Sebelum menjadi salah satu CEO GNFI, saya pernah berganti-ganti membuat start up karena tidak mendapat respon dari masyarakat. Hal itu merupakan sebuah tantangan bagi saya” ujar Muttaqin.

Selain hal tersebut, modal dan tekad yang kuat juga perludalam menekuni dunia entrepenuer. Jika berhenti karena sebuah masalah, maka ia tidak akan berkembang.

Pria tersebut bercerita, GNFI sendiri pernah mengalami masa pasang dan surut. GNFI yang berkecimpung dalam dunia berita memberikan kesan tersendiri bagi pembaca nya karena berita yang dimuat adalah berita-berita bagus dari Indonesia. “Pada awal GNFI dibentuk, respon masyarakat Indonesia belum tinggi, namun seiring berjalannya waktu GNFI semakin besar hingga saat ini.” Ujar muttaqin

Diakhir, Ratna dan  Muttaqin berpesan agar mahasiswa ITS agar terus mengembangkan ide-ide mereka dan merealisasikannya. Masih banyak masalah yang belum terselesaikan dalam dunia entrepenuer. Harapannya lulusan ITS mampu mengangkat nama baik ITS. (AP14/jel)

Berita Terkait