ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
15 Januari 2018, 18:01

Kakak Beradik Juarai Lomba Tingkat Nasional

Oleh : gol | | Source : -

Tim CT Generation Mendapatkan juara kedua dalam Lomba Gambar Teknik Nasional di Politeknik Negeri Malang

Kampus ITS Surabaya, ITS News – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menunjukkan taringnya dalam ajang Lomba Gambar Teknik (LGT) Nasional. Mahasiswa Infrastruktur Sipil ITS ini berhasil menyabet juara kedua pada lomba yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Politeknik Negeri Malang (Polinema).

Menjadi seorang kakak dan miliki adik bukanlah perkara mudah. Pasalnya, seorang kakak dituntut untuk memberikan teladan yang baik  dan turut ambil bagian dalam mendidik adik – adiknya. Hal itulah yang dirasakan oleh Rijzal kamil sebagai seorang kakak. Untuk menjalankan tanggung jawabnya, Rijzal Kamil memilih jalan yang berbeda dari orang kebanyakan. Rijzal tidak memilih memberikan hadiah untuk menunaikan tanggung jawabnya. Namun, Ia memilih untuk menurunkan ilmunya yang telah didapatkan dari Departemen Infrastruktur Sipil ITS ke adiknya.

Untuk mendidik adiknya, Nafi Maulana, Rijzal mengajak Nafi mengikuti LGT Nasional yang diadakan oleh HMS Polinema pada Bulan November-Desember. Hal tersebut ia lakukan karena Nafi baru saja duduk dibangku semester satu Teknik Infrastruktur Sipil ITS, sehingga ia merasa perlu memberikan pandangan perihal kerja keras, khususnya dalam dunia infrastruktur sipil.

Bersama rekan Rijzal, M Safi’I Masyur, kakak beradik ini membentuk tim dengan nama CT Generation. Tiga mahasiswa asal Teknik Infrastruktur Sipil ini berinovasi dalam desain gedung kantor berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan. Mereka memilih untuk mendesain rancang bangun gedung tiga lantai. Untuk menunjang inovasinya, mereka melibatkan pemasangan biocooling air, panel surya, biopor, dan taman dalam desain rancang gedungnya.

Biocooling air merupakan ventilasi udara yang memberikan efek dingin secara alami. Sedangkan untuk menghemat listrik, Sel Panel Surya digunakan menyuplai kebutuhan listrik gedung tersebut. Biopori didesain di sekeliling gedung guna meminimalisir genangan air yang terjadi akibat hujan. Sistem kerumitan desain tersebut diharapkan akan menjadi bangunan/gedung di masa depan.

“Perjuangan saya dan Safi’i tidak begitu besar dalam tahap persiapan, karena yang ditekankan disini adalah perjuangan adik kami,” tutur Rijzal. Ia mengaku lebih memfokuskan adiknya untuk ahli dalam mendesain gambar rancang bangun. Selain itu, Ia berharap dapat mengembangkan pola piker kreatif dan imajinatif kepada Nafi.

Setiap hari, Rijzal dan Syafi’i mengoreksi desain yang telah dibuat Nafi. Tak lupa, Ia memberikan arahan – arahan guna memberikan ilmu dan masukan untuk desain yang telah dibuat Nafi. “Kita bertiga baru merasakan kerja sama yang sesungguhnya di tahap pengujian,” imbuh Rijzal. Pasalnya, penguji meminta mereka untuk mendesain langsung dan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan gambar yang didesain dalam satu waktu yang bersamaan. Tahap tersebut merupakan tahap penentuan dimana mereka akan dinyatakan lolos ke tahap presentasi atau tidak.

Perjuangan mereka terbayar setelah berhasil dinobatkan sebagai juara kedua dalam LGT Nasional di Polinema. Namun, tanggung jawab Rijzal kepada sang adik, Nafi, tak hanya sampai disitu. Masih ada jalan berliku yang akan dihadapi adiknya dalam menempuh bangku perkuliahan. Rijzal mengaku siap untuk mendidik adiknya hingga dapat memiliki etos kerja keras yang baik. (Rio/Bal)

Berita Terkait