ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
29 Januari 2018, 05:01

MedCap, Alat Terapis Berbasis 3D

Oleh : gol | | Source : -

 

Tampilan MedCap

Kampus ITS Surabaya, ITS News- MedCap, Medical Capture berhasil dikembangkan oleh Tim Peneliti Departemen Teknik Komputer ITS. Beranggotakan 3 dosen dan satu mahasiswa, alat yang memanfaatkan sistem capture capture berbasis tiga dimensi, tim ini mampu memberikan manipulasi gerakan terapis ke pasien sebagai bentuk representasi penyembuhan stroke dan osteoporosis.Tim ini terdiri dari Supeno Mardi ST MT, Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT, Christyowidiasmoro ST MT MSc dan Harista Agam

Bermodalkan komputer dan kamera kinect (stereovision), tim peneliti merancang sebuah aplikasi fisioterapis berbentuk 3D yang bekerja dengan menangkap gambar/citra menggunakan dua arah sudut pandang yang berbeda. Kinect memiliki dua buah kamera utama, yaitu kamera depth dan kamera RGB, dan sebuah pemancar inframerah. Kamera depth digunakan untuk mengetahui jarak kedalaman objek dari kamera, sedangkan kamera RGB digunakan untuk mengetahui bentuk tekstur atau permukaan objek

Cara kerja dari MedCap sendiri yaitu mencatat gerakan dari seorang fisioterapi, kemudian gerakan tersebut disimpan dalam memori dan dimanipulasikan oleh avatar 3D. Pasien akan menirukan gerakan avatar yang tampil di monitor dengan menitikberatkan posisi gerakan dalam tiga sumbu koordinat, yaitu sumbu x, y, dan z. Gerakan pasien akan dinilai secara otomatis berdasarkan tingkat kesamaan, kelincahan, dan keluwesan.

“Inovasi munculnya ide MedCap, berawal dari tujuan kami untuk membantu para penderita stroke dan osteoporosis untuk melakukan rehabilitasi secara mandiri, sekaligus mempertemukan secara tidak langsung antara fisioterapis dan pasien khususnya di daerah pedesaan yang jarang ditemukannya layanan fisioterapi. Jika gerakan terapis ini dilakukan secara rutin dan benar, maka insya Allah akan sembuh dari penyakitnya secara perlahan.” Ujar Supeno Mardi, salah satu dosen dari tim peneliti.

Uji Coba MedCap

Pada layar monitor terdapat tiga animasi. Animasi pertama menunjukkan gerakan fisioterapi pada tulang dan titik sendi, animasi kedua berbentuk avatar lengkap dengan postur tubuh, dan animasi ketiga menunjukkan gerakan pasien saat berlatih.

“Sejauh ini, kamera kinect hanya mampu menangkap gerakan seseorang yang memiliki ketinggian postur tubuh antara 1,5 – 2 meter serta jarak optimal 2 meter dari kamera sehingga perlu pengembangan lagi” Ungkap I Ketut Eddy Purnama, Ketua Departemen Teknik Komputer yang menjadi salah satu tim peneliti.(rio/jel)

Berita Terkait