ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
25 Februari 2018, 14:02

Ulas Potensi Geothermal Indonesia, Mahasiswa Harus Proaktif

Oleh : gol | | Source : -

Apriyansah Toni ST MT melakukan sesi diskusi dengan mahasiswa dalam acara science course yang mengambil topik Overview in Geothermal Drilling

Departemen Arsitektur, ITS News- Salah satu sumber energi terbarukan yang terdapat di Indonesia dan memiliki potensi ialah panas bumi (geothermal).  Sayangnya, pemanfaatan panas bumui ini masi kurang optimal, sehingga dibutuhkan beberapa pihak terkait tak terkecuali mahasiswa. Oleh karena itu Society of Petroleum Engineers Institut Teknologi Sepuluh Nopember Student Chapter (SPE ITS SC) menyelenggarakan science course dengan topik Overview in Geothermal Drilling. Jumat (23/2).

Potensi yang dimiliki Indonesia akan cadangan panas bumi cukuplah besar. Panas bumi sendiri merupakan energi yang unik dan istimewa, sebab bukan sumber energi karbon. Jumlah cadangan panas bumi di Indonesia ialah sebesar 40 persen dari cadangan dunia. “Namun pemanfatannya belum semasif industri minyak dan gas bumi (migas), “ jelas  Apriyansah Toni ST MT, pembicara kunci saat  mulai memberi materi.

Apriyansah menjelaskan, penggunaan sumber energi panas bumi ini bisa menjawab trend saat ini, yaitu penggunaan perangkat bertenaga listrik seperti mobil maupun motor listrik. Jika kebutuhan listrik akan semakin besar, maka sangat tepat jika panas bumi dijadikan sebagai sumber energi alternatif. “Sebenarnya ini tidak hanya soal menghemat bahan bakar fosil, namun juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa agar bisa turut serta dalam memberikan pemikiran kreatifnya dalam menjawab trend ini,” tutur ketua tim pengeboran PT. Pertamina Geothermal Energy ini.

Menariknya lagi, industri geothermal ini cakupan disiplin ilmunya luas. ITS sendiri yang memiliki Departemen Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kelautan, Teknik Geofisika, Teknik Industri dan Biologi, dimana mahasiswanya bisa terjun dalam mempelajari geothermal dan bersaing didalamnya.

Bagi lulusan Departemen Teknik Perkapalan ITS ini, hal yang perlu dilakukan terkait geothermal ini ialah terlebih dahulu mengoptimalkan sosialisasi kebermanfaatan panas bumi bagi seluruh pihak. Dan mahasiswa merupakan  langkah awal untuk memulainya. “Mahasiswa harus proaktif terhadap info terkait geothermal yang mereka dapat, sebab itu bisa dijadikan sebagai peluang riset dan juga usaha,” pungkas Apriyansah. (yok/jel)

Berita Terkait