ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
05 Maret 2018, 23:03

Bangkitkan Internasionalisasi Mahasiswa, ITS Gelar Camp Nasional

Oleh : itsmis | | Source : -

Maya Shovitri (kiri) sedang berdiskusi dengan peserta camp internasionalisasi mahasiswa.

Kampus ITS, ITS News – Tantangan dunia global menuntut mahasiswa Indonesia untuk aktif dalam proses pembelajaran internasional. Terkait hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar kegiatan Camp Nasional Internasionalisasi Mahasiswa yang diikuti oleh 22 peserta dari sembilan universitas di Indonesia, mulai Senin (5/3).

Kegiatan dibuka oleh Dr rer nat Ir Maya Shovitri, MSi selaku Wakil Direktur Penerimaan dan Mobilitas Direktorat Hubungan Internasional (Internasional Office) ITS di gedung Rektorat ITS ini akan berlangsung hingga 10 Maret mendatang.

Sembilan universitas yang terlibat dalam kegiatan tersebut berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Antara lain Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Kalimantan Utara, Politeknik Negeri Bandung, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Politeknik Negeri Jember, Universitas Surabaya, Universitas Internasional Semen Indonesia dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Dalam kegiatan ini diberikan pelatihan intensif yang bertujuan untuk mengajak seluruh mahasiswa Indonesia yang merupakan pengurus dari berbagai organisasi mahasiswa. Hal ini sebagai upaya untuk menginisiasi pergerakan internasionalisasi di perguruan tinggi masing-masing.

Menurut Maya, semakin menghilangnya pembatas antara negara-negara di dunia akibat globalisasi membuka ruang yang luas untuk pertukaran informasi di berbagai bidang. Tak terkecuali pendidikan. Menurunnya peringkat daya saing Indonesia yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) dari 37 menjadi 41 di dunia, salah satunya disebabkan oleh masih rendahnya tingkat pendidikan di negeri ini. Untuk itu dibutuhkan wadah untuk mengembangkan pendidikan mahasiswa Indonesia menuju kancah internasional.

“Dengan melakukan internasionalisasi yang menjunjung nilai nasional, mahasiswa Indonesia tidak hanya berkontribusi untuk negaranya, namun juga menyumbangkan pemikiran bagi dunia global,” ungkap dosen Biologi ITS ini.

Di sisi lain, Ketua Pelaksana Camp Nasional, Salma Arizka Putri, menambahkan bahwa program yang mulai digelar pertama kali pada Februari 2017 lalu ini dapat memberikan bekal berupa soft skill atau keahlian yang dapat digunakan oleh peserta saat pulang ke universitasnya masing-masing. “Peserta layaknya mendapat LKMM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa, red) dari ITS,” tutur mahasiswi Teknik Industri ITS angkatan 2016 tersebut.

Dalam kurun waktu lima hari ke depan, peserta akan diberikan pelatihan terkait internasionalisasi, kunjungan ke Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, kunjungan ke Rumah Bahasa, mendapat informasi terkait volunteer atau relawan kegiatan internasional, manajemen kegiatan berbasis Analisis Kondisi Lingkungan (AKL) dan strategi, serta tentunya diberikan berbagai kasus menarik yang akan mereka selesaikan melalui diskusi antar kelompok.

Dari hasil akhir rangkaian kegiatan ini, menurut Salma, tentunya diharapkan para peserta yang mengikuti progam Camp Nasional mampu membawa napas internasionalisasi di universitasnya masing-masing, serta tercapainya kerjasama untuk semakin membawa Indonesia menuju peradaban global. “Dengan mengadakan internasionalisasi di kampusnya, tentunya mahasiswa juga ikut andil dalam meningkatkan ranking Indonesia di dunia internasional,” pungkasnya. (hen)

Maya Shovitri menyampaikan pentingnya internasionalisasi.

Berita Terkait