ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
11 Maret 2018, 03:03

Bantu Pemkot Surabaya Lewat Prioritasi Layanan Publik 

Oleh : itsmis | | Source : -

 

Tantri Gunarni, berpose sat seremoni wisuda di Grha Sepuluh Nopember.

Kampus ITS, ITS News – Berawal dari keresahan Tantri Gunarni, terkait masih kurangnya integrasi layanan publik di pemerintahan kota Surabaya. Tantri, mahasiswa tingkat akhir Departemen Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopemeber (ITS) membuat aplikasi mengenai prioritasi layanan publik online ,berdasarkan manajemen portfolio dan informatika sebagai bahan skripsi yang mengantarkannya wisuda hari ini, Minggu (11/3).

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya seperti yang diketahui dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selalu mengacu pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) kota. Dalam RPJMD Kota surabaya setiap tahun kota Surabaya harus memiliki inovasi layanan publik yang terdigitalisasi. “Hingga saat ini Pemkot Surabaya memiliki target untuk memiliki 27 buah layanan publik yang terdigitalisasi (layanan publik online,red)” ungkap putri orang nomor satu di Surabaya ini.

Kondisi eksistingnya, Pemkot Surabaya memiliki 72 buah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)  yang tiap SKPD memiliki layanan publik. Namun saat ini hanya 20 SKPD yang memiliki layanan publik yang terdigitalisasi, sisanya masih menggunakan layanan publik non-online.

Oleh karena itu, aplikasi buatan Tantri , berguna untuk memprioritasikan layanan publik yang akan didigatilasasi. “Pengambilan keputusan dan prioritasi terhadap layanan publik yang akan didigitasi juga melibatkan tiga stakeholder pemerintahan, yakni Badan Perencanaan Kota (Bapekko), Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), dan Kepala Daerah masing-masing kecamatan,” jelasnya.

Tantri menjelaskan pelibatan tiga stakeholder tersebut berguna untuk mengintegrasikan pelayanan publik. Bappeko dipilih karena merupakan dinas yang terkait langsung dengan perencanaan kota, Diskominfo karena merupakan pelaksana teknis layanan publik online. “Sedangkan kepala daerah dipilih karena stakeholder yang bersentuhan langsung dengan keperluan masyarakat,”terangnya.

Dibawah bimbingan dosen, Tony Dwi Susanto ST MT PhD ITIL, Digitalisasi ini berguna mempermudah masyarakat Kota Surabaya dalam hal perizinan membuat Kartu Keluarga, Surat Keterangan Kesehatan serta penerbitan buku nikah dan banyak lainnya. Setelah menyurvei perizinan apa yang akan didigitalisasi, hal ini akan menjadi suatu input data yang di olah menggunakan manajemen portfolio dan rumus perhitungan matematis akan menjadi suatu urutan mengenai layanan publik yang patut untuk di digitalisasi, dari hasil perolehan skor yang tertinggi.

Digitalisasi ini juga berguna sebagai bentuk transparansi kinerja Pemkot Surabaya. “Transparansi ini untuk mempermudah kerjasama dan menjalin kepercayaan antara masyarakat dan Pemkot Surabaya,” ungkap Tantri seraya mengakhiri wawancara dengan ITS Online. (efa/jel)

Berita Terkait