Kampus ITS, ITS News – Setelah mengantongi juara pertama gelaran Indonesia Chem-E-Car Competition 2018 akhir Maret lalu, kini kabar gembira kembali datang dari tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Menghadirkan mobil prototipe Spektronics generasi ke-15 dan 16, tim kebanggaan Indonesia ini berhasil menyabet posisi ketiga dalam ajang 13th Malaysia Chem-E-Car Competition 2018, di TATI University College, Malaysia, Minggu (1/4).
Kompetisi mobil berbahan bakar kimia ini merupakan ajang tahunan yang mengadu tim-tim unggulan negara-negara ASEAN dalam mereaksikan bahan kimia menjadi energi gerak. Bersaing dengan 71 tim dari 25 perguruan tinggi se-ASEAN, tim Spektronics ITS berhasil melampui rekor yang tercatat tahun sebelumnya di ajang yang sama.
Kompetisi ini mengharuskan mobil dari tiap tim untuk melaju menyelesaikan tantangan dan berhenti pada jarak yang telah ditentukan. “Tim kami berhasil mencatatkan error pemberhentian hanya sejauh 19 sentimeter untuk kedua tantangan yang disediakan,” ungkap Miftahul Hadi, Manager Tim Spektronics ITS, ketika dihubungi melalui pesan online sebelum bertolak kembali ke Indonesia, Senin (2/4).
Dua tantangan tersebut, lanjut mahasiswa yang akrab disapa Hadi ini, adalah memasukkan bola ke gawang dan menjatuhkan pin bowling. Panjang lintasan yang disediakan untuk masing-masing tantangan tersebut adalah sejauh 4,5 meter dan 4 meter. Untuk menyelesaikan kedua tantangan tersebut, semua peserta hanya diberi waktu selama dua menit sehingga dibutuhkan reaksi kimia yang sifatnya cepat.
Untungnya, mobil mini yang dibekali dengan konsep alumunium-air battery berkekuatan 7 Volt ini berhasil berhenti di jarak 4,31 meter atau sejauh 19 cm dari garis finish. Tidak hanya itu, pada tantangan pertama, Spektronics 15 berhasil menyarangkan bola ke gawang dan mengantongi nilai sebesar 50 poin.
“Error yang kami buat pun hanya sejauh minus 19 cm, melampaui catatan tahun sebelumnya yang mencapai error sejauh 40 cm,” tukas mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS ini. Perolehan tingkat error yang cukup kompetitif tersebut kemudian mengantarkan Tim Spektroniks ITS menduduki posisi ketiga.
Hadi mengatakan, tahun ini tim melakukan beberapa perubahan dari Spektronics generasi sebelumnya yakni desain pengemasan dan penambahan beberapa komponen inovasi. “Desain baterai Spektronics 15 menggunakan konfigurasi stack yang dapat mengurangi penggunaan elektrolit yang berlebihan. Untuk stopping mechanism-nya, mobil ini menggunakan degradasi dari magnesium oleh asam hidroklorida,” papar Hadi.
Sayangnya, pada tantangan kedua, Spektronics 15 gagal menjatuhkan pin bowling. Meski demikian, tim ini masih berhasil meminimalisir error sejumlah 0,19 meter. Menurut Hadi, salah satu kendalanya adalah miringnya lintasan sehingga tidak ada satupun tim yang berhasil menjatuhkan pin.
Tidak hanya itu, saudaranya yaitu tim Spektronics 16 berhasil menempati posisi keempat dalam kompetisi poster. Dalam kompetisi poster ini, Spektronics 16 berhasil menjabarkan desain yang detail. Untuk konsep energi penggeraknya, mobil ini mereaksikan bahan kimia yang akan menghasilkan gas untuk dialirkan ke reaktor air. “Air tersebut kemudian dialirkan untuk memutar turbin dan generator sehingga menggerakkan mobil,” ungkap Hadi.
Kemenangan di Malaysia ini tentunya menjadi lecutan semangat untuk tim Spectronics. Rencananya, tim yang digawangi oleh Miftahul Hadi, Afif Al Arif, Ronal Marada, Widi citra lestari, Satrya Fuad, Inneke Adinegoro, Auzan Widhatama, M. Rifqi Furtiansyah, Kharisma Perdana, dan Tiara Mahendra ini akan mengikuti American Institute of Chemical Engineers (AIChE) Chem-E-Car di Amerika, Oktober mendatang. (saa/Humas ITS)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)