Dr Eng R Darmawan ST MT saat berada di Jepang.
Kampus ITS, ITS News – Siapa yang tidak mengetahui kebiasaan masyarakat Jepang yang sangat tepat waktu? Kebiasaan baik tersebut juga dirasakan langsung oleh Dr Eng R Darmawan ST MT selama masa studi program doktor di Universitas Kumamoto, Jepang. Sepulangnya ke Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), ia pun mencoba menularkan budaya itu kepada mahasiswanya.
Darmawan menilai, budaya tepat waktu yang Jepang miliki berkaitan dengan seni origami yang juga sudah dipelajari sejak kecil di sana. Ketepatan menjadi nilai yang mampu dipetik jika melihat keterkaitan antar keduanya. “Bentuk lipatan dari origami, selalu simetris. Semua sisinya harus tepat lipatannya,” ujar dosen Mikrobiologi Industri ini.
Darmawan mengalami sendiri bagaimana luar biasanya budaya tepat waktu masyarakat Jepang. Ia menceritakan pernah memiliki pengalaman unik saat membuat janji dengan salah satu sekretaris umum salah satu NGO di kampusnya dahulu. Saat itu Darmawan membuat janji hadir pukul sembilan, ia pun sengaja datang 10 menit lebih awal. Ternyata, orang Jepang tersebut telah hadir 15 hingga 20 menit lebih awal.
Profesor di sana juga mengajari mahasiswanya bagaimana cara menghargai waktu dengan hal sekecil membuat janji. Biasanya, profesor menawarkan mahasiswa untuk mengatur waktu bertemu. “Apabila sudah menentukan, maka harus berkomitmen untuk datang tepat di waktu tersebut,” terangnya.
Setelah pulang dari Universitas Kumamoto, Darmawan pun mencoba menularkan kebiasaan masyarakat Jepang yang dipelajarinya. Sudah hampir tiga tahun ini Darmawan menerapkan disiplin waktu di kelas yang diajarnya. Ia hanya memberi toleransi keterlambatan 15 menit, dan peraturan ini bersifat dua arah.
“Mahasiswa saya larang masuk kelas apabila terlambat. Peraturan ini juga berlaku bagi saya. Kelas ditiadakan dan diganti waktu lain jika saya terlambat,” tutur Darmawan.
Dosen berkacamata ini mengatakan, setidaknya ia mampu merubah pola pikir mahasiswa mengenai waktu dengan perubahan kecil yang coba ia tanamkan. Darmawan juga senantiasa memotivasi perihal pentingnya disiplin kepada mahasiswanya. “Tepat waktu itu membangun kepercayaan orang lain. Ini berkaitan dengan karir di dunia kerja nanti,” pungkasnya.
Ia mengatakan, dengan menanamkan budaya tepat waktu ini sedikit demi sedikit kebiasaan terlambat masyarakat Indonesia bisa berkurang. Ia berharap, dengan langkah kecil semacam ini akan banyak lagi orang yang tergerak untuk melakukan hal baik. (nov/mik)
Kampus ITS, ITS News — Kompetisi Waste Traceability Web/App Design Competition (WasteTrack) 2024 telah memasuki tahapan kedua. Sebanyak 10
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Mentoring Agama Islam Semester Genap 2024/2025 dengan
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknologi Informasi (DTI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar lokakarya bertajuk Artificial Intelligence:
Kampus ITS, ITS News — Peranti berukuran kecil merupakan salah satu inovasi yang mampu mendukung efisiensi mobilitas manusia. Namun, jika hal