ITS News

Minggu, 24 November 2024
09 Mei 2018, 14:05

Rektor ITS Luruskan Persepsi BNI Flexi Pendidikan

Oleh : itsmis | | Source : -

Rektor ITS saat diwawancarai ITS TV dan ITS Online mengenai BNI Flexi Pendidikan.

Gedung Rektorat ITS, ITS News – Tertanggal 29 Maret 2018, Bank Negara Indonesia (BNI) resmi menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) perihal BNI Flexi Pendidikan. Penandatanganan nota kesepahaman ini ternyata menuai cukup banyak kontra berbagai kalangan, khususnya mahasiswa. Menanggapi hal tersebut, Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, memberikan klarifikasi perihal BNI Flexi Pendidikan langsung ke media ITS melalui Bincang ITS. Kamis(3/5).

Joni Hermana mengatakan terdapat kekeliruan terhadap persepsi penerapan kredit pendidikan yang diasumsikan mahasiswa dengan BNI Flexi Pendidikan hasil kerja sama ITS. Banyak mahasiswa beranggapan BNI Flexi Pendidikan ITS ini merupakan kredit pendidikan yang diminta oleh Presiden Joko Widodo. Dimana perbankan diberi lampu hijau mengadakan student loan (pinjaman mahasiswa, red).

“Mungkin kekeliruan ini dikarenakan peluncuran kredit pendidikan bebarengan dengan rencana kedatangan presiden Joko Widodo ke ITS, jadi kelihatannya sama,” terang pria yang mengenakan batik tersebut saat ditemui langsung di Ruang Tamu Rektor oleh tim ITS TV dan ITS Online.

Alumnus University of Newcastle itu meluruskan pemahaman bahwa penandatangan kerja sama tersebut bukanlah seperti yang hangat diperbincangkan saat ini. Melainkan adanya kerja sama tersebut dilatarbelakangi oleh pemenuhan kebutuhan dana penelitian dosen, keinginan wirausaha serta dana jenjang pendidikan magister dan doktor.

Sokongan dana dari pemerintah biasanya baru cair pada bulan September sedangkan penelitiannya berlangsung sejak Januari. Sementara nilai penelitian dosen ITS berkisar dari 100 juta hingga 1 milyar dan ditanggung langsung oleh dosen. “Oleh karena itu kita membutuhkan pinjaman dari pihak bank untuk mencukupi dana tersebut,” jelas Guru Besar Departemen Teknik Lingkungan tersebut menambahkan.

Semangat dan keinginan berwirausaha turut juga melatarbelakangi kerja sama ini. “Ketika ada bank menawarkan bantuan dengan syarat kepercayaan, tidak ada salahnya kita buka jalan untuk mereka yang ingin berwirausaha, ” jelas pria kelahiran Bandung tersebut.

Kesepakatan dengan BNI tersebut berisi berisikan dua hal. Pertama, BNI Flexi Mahasiswa Berprestasi yakni bantuan biaya pendidikan (beasiswa) bagi mahasiswa aktif diploma ataupun sarjana yang berprestasi. Kedua, BNI Fleksi Mahasiswa berupa pinjaman dana bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan S2 dan S3, serta modal berwirausaha.

“Pinjaman ini hanya untuk mahasiswa magister dan doktor, kalau sarjana dan diploma pasti kita sediakan beasiswa. ITS punya kewajiban atas hal itu. Tidak mungkin mereka berhutang, kita juga tidak ingin menjerumuskan mereka” jelasnya tentang kerja sama tersebut.

BNI Flexi Mahasiswa diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi kriteria peminjaman, seperti sudah bekerja, berprestasi dan atau yang sudah dipersiapkan untuk berwirausaha. Misalnya wirausaha yang melalui inkubator ITS. “Melanjutkan pendidikan di S2 dan S3 itu pilihan, jadi pinjaman ini tidak diwajibkan,” ungkapnya.

Pertemuan sebelas rektor PTNBH yang diisukan membahas langkah-langkah terkait student loan pun merupakan kekeliruan. Pasalnya dalam pertemuan tersebut, para rektor hanya membahas mengenai otonomi PTNBH. Joni mengaku terkejut ketika mahasiswa berdemo dan menyampaikan masalah kredit pendidikan di hadapan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. “Harusnya saya diberitahu dulu apa yang akan disampaikan, setidaknya saya bisa meluruskan,” terangnya.

Pria yang hobi main piano itu menegaskan ITS tidak mungkin melakukan komersialisasi pendidikan. Pasalnya kebijakan yang dilakukan ITS didasarkan untuk menyelesaikan permasalahn yang ada bukan untuk mengejar keuntungan. “ITS bukan perguruan tinggi yang berorientasikan profit, kerja sama ini ialah sebuah media agar mahasiswa bisa melanjutkan pendidikan S2 atau S3 tanpa perlu merisaukan keuangan,” ujarnya (hen/jel).

Berita Terkait