ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
15 Mei 2018, 09:05

Besarnya Peluang Studi di Taiwan

Oleh : itsrur | | Source : ITS Online

Prof Yinghui Chen menjelaskan mengenai studi di Taiwan.

Kampus ITS, ITS News- Mengecap pendidikan gratis di luar negeri adalah impian banyak orang. Namun, silaunya pesona negara-negara populer membuat para pemburu beasiswa tidak menyadari banyaknya peluang yang disediakan oleh negara lain. Salah satunya adalah Taiwan, negara dengan julukan ‘pulau yang indah’ yang menawarkan begitu banyak peluang studi gratis bagi mahasiswa Indonesia.

Prof Yinghui Chen dari Asia University mengatakan Taiwan adalah destinasi yang tepat untuk melanjutkan studi. Hal ini lantaran Taiwan menawarkan banyak beasiswa khusus untuk mahasiswa Indonesia, memiliki sumberdaya akademik yang berkualitas, serta kaya akan budaya. Lulusan Taiwan juga memiliki kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dengan lebih mudah.
“Taiwan juga merupakan negara yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Penduduk di Taiwan hampir tidak pernah mengalami kehilangan. Hal ini merupakan nilai tambah yang sangat menarik,” imbuh Chen.

Chen menambahkan, seringkali mahasiswa menganggap studi di Taiwan menghabiskan biaya yang cukup mahal. Namun, faktanya Taiwan merupakan negara yang bisa dibilang cukup murah untuk biaya pendidikan. “Biaya studi di Taiwan dibandingkan negara Asia lainnya atau Eropa terbilang murah. Dibandingkan dengan Australia saja, biaya studi kami hanya seperlimanya,” ungkapnya.

Hal ini turut diamini oleh Dewi Sartika MEd selaku penanggungjawab Indonesia Taiwan Education Center di Surabaya. Menurutnya, Taiwan menawarkan sangat banyak peluang beasiswa yang tidak banyak diketahui oleh calon mahasiswa. Setidaknya beasiswa studi di negara dengan nama resmi Republic of China atau ROC ini dikategorikan menjadi dua macam, yakni beasiswa pemerintah dan beasiswa dari tiap universitas.

Beasiswa pemerintah adalah beasiswa yang disediakan oleh Pemerintah Taiwan, di antaranya Ministry of Education (MOE), Ministry of Science and Technology (MOST), dan International Coorporation and Development Fund (ICDF). Penerima beasiswa tersebut bekisar 30 orang tiap tahunnya untuk mahasiswa Indonesia.

Sedangkan beasiswa dari tiap universitas dibagi menjadi tiga, yakni Tipe A, Tipe B, dan Tipe C. Beasiswa Tipe A meliputi biaya pendidikan, penginapan dan biaya hidup, beasiswa Tipe B meliputi biaya pendidikan dan biaya penginapan, sedangkan beasiswa Tipe C hanya memfasilitasi 50 persen biaya pendidikan. Dimana jumlah penerima beasiswa ini beragam sesuai kebijakan universitas.
“Untuk keperluan seleksi hanya seleksi berkas dan wawancara. Jadi, mahasiswa yang berminat mengikuti seleksi dimudahkan karena tidak adanya tes tertulis,” terangnya.

Ditambah lagi, mulai tahun 2017 lalu Pemerintah Taiwan mengencangkan hubungan bilateralnya dengan negara-negara di Asia Tenggara dan India melalui New Southbound Policy. Semua informasi mengenai beasiswa di Taiwan dapat diperoleh dengan mudah melalui Taipei Economy and Trade Office (TETO), yakni kantor dagang Taiwan di Indonesia. “Dengan demikian, peluang beasiswa bagi penduduk Indonesia pun akan semakin terbuka lebar,” imbuhnya.

Selain beasiswa akademik, Pemerintah Taiwan juga menyediakan beasiswa untuk mempelajari Bahasa Mandarin, yakni Huayu Enrichment Scholarship (HES). Beasiswa ini dikhususkan untuk mahasiswa yang belum pernah ke Taiwan. “Dengan tunjangan sekitar 12 juta perbulan, beasiswa ini juga merupakan pilihan yang bagus bagi mahasiswa ITS,” tegas Dewi.

Kunjungan Chen dan Dewi ke ITS sendiri merupakan bagian dari rangkaaian acara Taiwan Education Showcase pada Senin (7/5) lalu. Berkolaborasi dengan Indonesia Taiwan Education Center, ITS memfasilitasi para mahasiswa agar lebih mengenal peluang studi di Taiwan.

Showcase yang digelar di perpustakaan ITS ini mengundang enam universitas dari Taiwan, di antaranya Asia University, China Medical University, Fu Jen Catholic University, National Formasa University, Nation Sun Yat-sen Univesity, Vanung University dan TETO University. Keenam universitas ternama itu pun membuka pendaftaran bagi mahasiswa ITS yang tertarik melanjutkan pendidikan di sana. “Semoga mahasiswa ITS berminat untuk melanjutkan pendidikan di Taiwan, ini benar-benar kesempatan yang langka,” pungkas Dewi. (rur/mik)

Mahasiswa ITS membaca profil salah satu universitas di Taiwan.

Berita Terkait