ITS News

Minggu, 24 November 2024
05 Juni 2018, 15:06

Tiga Tim Andalan ITS Siap Berlaga di Kancah Internasional

Oleh : itsmis | | Source : -

Rektor ITS Prof Joni Hermana bersama ketiga tim ITS yang akan berlaga di mancanegara.

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali berkesempatan menunjukkan prestasi terbaiknya di ajang internasional. Kali ini melalui Tim Ichiro, Sapuangin dan Roboboat Barunastra yang bakal unjuk diri di kompetisi internasional di tiga negara yang berbeda. Ketiga tim kebanggaan ITS ini dilepas langsung oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD, di Gedung Rektorat ITS, Selasa (5/6).

Dalam sambutannya, Prof Joni mengungkapkan jika ketiga tim tersebut dari segi teknisnya memang cukup kompetitif dengan tim negara lain. Misalnya saja, Tim Sapuangin yang sudah berturut-turut menjadi juara Asia Pasifik, Tim Ichiro yang pernah meraih juara umum di ajang FIRA HUROCUP 2016 di Taiwan, dan Tim Barunastra dengan capaian juara tiga dalam Annual International Roboboat Competition di Amerika Serikat pada dua tahun silam. “Kini sudah saatnya ketiga tim tersebut layak menjadi juara dunia,” tandas guru besar Teknik Lingkungan ini saat memberikan sambutan pelepasan tim.

Mengenai kompetisi yang ditandingkan nanti, tim Barunastra dengan kapal autonomous Nala Heroes akan berlaga di Florida, Amerika Serikat (AS) di ajang 11th Annual International Roboboat Competition, 18 – 24 Juni mendatang. Tim Ichiro sendiri dengan robot soccer-nya bersiap untuk bertanding di ajang RoboCup 2018 di Montreal, Kanada pada 15 – 22 Juni nanti. Sedangkan, tim Sapuangin dengan mobil hemat energinya akan berkompetisi pada Drivers’ World Championship Grand Final (DWC) yang dilaksanakan di London, Inggris pada 8 Juli mendatang.

Kapal Nala Heroes dari Tim Barunastra siap melakukan running test di kolam Rektorat ITS.

Terkait teknisnya, kapal Nala Heroes yang tanpa awak tersebut dipersiapkan tim Barunastra untuk menyelesaikan misi yang ada dengan menggunakan berbagai macam sensor di antaranya ada SRF yang berguna sebagai sensor jarak, kamera untuk menangkap gambar sekitar, serta digunakan dua buah GPS untuk hasil navigasi yang lebih akurat.

“Misi yang harus dicapai yaitu kapal harus bisa mengikuti bendera yang dijalankan dengan menggunakan sensor tersebut, jadi untuk menggerakan kapal tidak menggunakan remote sama sekali,” beber Rudy Dikairono ST MT, dosen pembimbing tim Barunastra di hadapan awak media.

Kapal autonomous Nala Heroes andalan tim Barunastra ITS yang akan berlaga di AS.

Sementara itu, untuk mobil Sapuangin juga telah dilakukan pengembangan dari segi kualitas mobil seperti memperbaiki rasio dan transmisi untuk menyesuaikan mobil dengan kondisi cuaca dan iklim di London. “Sedangkan dari segi nonteknis yakni persiapan dokumen dan hal-hal yang diperlukan baik pra, saat, maupun pascakeberangkatan agar perjalanan tim dapat berjalan secara maksimal,” jelas Dr Ir Atok Setyawan M Eng Sc, dosen pembimbing nonteknis Tim Sapuangin.

Rektor ITS Prof Joni Hermana didampingi GM Tim Sapuangin ITS Rafi Rasyad membuka selubung mobil Sapuangin sebagai simbol pelepasan tim.

Lain halnya dengan tim Sapuangin dan Barunastra, tim Ichiro akan menandingkan robot sepakbola yang mampu berjalan otomatis serta melakukan pengembangan dengan menambahkan kamera, sensor orientasi pada robot. “Penambahan kamera ini dimaksudkan agar bisa mempermudah robot untuk mendeteksi posisi bola dan gawang,” tutur Muhtadin ST MT, dosen pembimbing tim Ichiro.

Rektor ITS Prof Joni Hermana memberikan bendera pada robot Ichiro yang akan berlaga di Robocup 2018 di Kanada.

Untuk sensor, menurut dosen Teknik Komputer ITS ini, orientasinya sendiri digunakan untuk mendeteksi arah gawang, arah bola, arah lawan dan juga arah kawan. “Di mana selain menendang dan menggiring bola, robot juga dapat berkomunikasi satu sama lain dalam satu tim untuk memberikan informasi terkait bola dan gawang, serta agar robot tidak rebutan bola dalam satu tim,” imbuhnya.

Di akhir pelepasan tim, Prof Joni juga berpesan agar para anggota tim yang akan berlaga ini lebih menekankan pada proses yang dilalui selama bertanding, bukan pada hasilnya nanti. “Karena hakikat yang sebenarnya dari berkompetisi adalah bagaimana membangun rasa percaya diri dan melawan diri dari rasa takut, selebihnya saya berharap perjuangan kalian akan berbuah manis,” pungkasnya menyemangati. (cha/Humas ITS)

Berita Terkait