Kampus ITS, ITS News – Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 secara resmi diumumkan hari ini, Selasa (3/7) pada pukul 15.00 WIB di laman resmi sbmptn.its.ac.id. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menempati peringkat keempat dengan nilai rata-rata peserta yang diterima sebesar 623.79. Capaian ini menjadikan ITS sebagai salah satu perguruan tinggi paling sulit ditembus di Indonesia.
Dr Eng Siti Machmudah ST MEng, Kasubdit Penerimaan Mahasiswa dan Pengelolahan Kuliah Bersama ITS mengatakan, nilai ITS tersebut tepat di bawah Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan capaian rataan nilai sebesar 632.79 dan di atas Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya yang menempati posisi kelima dengan rataan nilai 610,89. “Sedangkan posisi pertama ada Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan rataan nilai 659.26 dan di posisi kedua terdapat Universitas Indonesia (UI) dengan rataan nilai sebesar 638.29,” jelas Machmudah.
Pada SBMPTN 2018, ITS menerima sebesar 34.446 pelamar dengan jumlah kuota yang disediakan hanya 1.490 saja. Namun pada hasil SBMPTN kali ini pihak ITS memutuskan untuk menerima total 1.643 calon mahasiswa baru (camaba). “Kelebihan sejumlah 10.27 persen ini sengaja kami lebihkan, untuk mengantisipasi apabila ada peserta yang tidak daftar ulang,” tuturnya.
Pasalnya berdasarkan pengalaman tahun lalu menurut Machmudah, terdapat sejumlah peserta yang tidak melakukan registrasi ulang. Sedangkan untuk kuota Bidikmisi yang disediakan ITS untuk SBMPTN 2018 adalah 471, dengan peminat 4.356 orang. Namun, yang berhasil diterima hanya 154 orang saja.
Sementara itu di pencapaiaan rataan nilai tertinggi program studi (prodi) di ITS berturut-turut dari posisi pertama ditempati prodi Informatika dengan nilai 645.98, Teknik Industri 642.24, Teknik Mesin 639.41, Arsitektur 638.69 dan di posisi kelima terdapat prodi Teknik Kimia dengan perolehan rataan nilai 681.51.
Machmudah menambahkan, Sains Aktuaria sebagai prodi baru di ITS ternyata mendapat sambutan yang baik dari para camaba. Departemen ini menempati posisi kedua prodi yang paling diminati di ITS setelah prodi Teknologi Informasi di posisi pertama dan diposisi ketiga ada prodi Desain Komunikasi Visual. Prodi Sains Aktuaria berada di posisi kedua dengan keketan 2.5 persen yang berarti hanya 28 orang yang diterima dari sekitar 112 ribu pendaftar.
“Sedangkan untuk perolehan nilai tertinggi SBMPTN 2018 berhasil diraih atas nama Yusuf Febriyadi dari SMAS Kemala Bhayangkari 1 Surabaya diterima di prodi Arsitektur dengan nilai 757.26,” tutupnya.
Para camaba yang dinyatakan lolos SBMPTN 2018 di ITS, nantinya akan melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 9 hingga 11 Juli 2018 bertempat di Gedung Graha Sepuluh Nopember ITS Surabaya. (Humas ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi