Kampus ITS, ITS News – Bepergian (traveling) dapat menjadi kegiatan yang jenuh dan melelahkan apabila menempuh jarak jauh. Melihat traveling sudah menjadi gaya hidup yang membudaya, lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan produk bantal leher tiup kreatif dengan fitur getar dilengkapi bluetooth headset yang didesain dengan tema kota Surabaya.
Adalah Farida Herning Tyastuti, Alfian Harida Maulana, Annisa Intan Kumalasari, Angenilne Claudia, dan Jevta Marihot Pasaribu yang telah menciptakan produk multifungsi ini. Bantal leher yang mereka ciptakan diberi nama Relow (relaxing pillow).
Annisa Intan Kumalasari menyampaikan, tidak dapat dipungkiri bila bantal leher yang beredar di masyarakat sudah bervariasi. Ada yang dapat dilipat dan ditiup, serta ada juga yang dilengkapi headset atau headphone untuk mendengarkan musik. Bahkan ada pula yang dilengkapi efek getar yang digunakan sebagai pemijit punggung untuk menghilangkan kelelahan selama di perjalanan.
“Namun, belum ada bantal leher yang memiliki semua fitur tersebut dalam satu packaging seperti Relow ini,” ujar mahasiswa Departemen Desain Produk Industri ITS tersebut mengklaim.
Mahasiswa yang akrab disapa Intan ini juga menjelaskan, produk Relow ini bertujuan untuk melengkapi kebutuhan orang-orang yang sering bepergian (traveling). Lebih lanjut ia menjabarkan, dengan menggunakan Relow, pengguna akan merasakan sensasi seperti dipijat dari efek getar yang dihasilkan bantal dan mampu merelaksasi otot-otot yang kaku akibat tidak merubah posisi duduk saat perjalanan dalam waktu yang cukup lama.
“Ditambah, pengguna dapat merasakan kenyamanan bantal leher sembari mendengarkan musik melalui bluetooth headset yang tertempel langsung pada Relow,” imbuh mahasiswa kelahiran Surakarta, 25 September 1996 ini.
Menurut Intan, secara teknis, fitur getar dan bluetooth headset pada Relow diaktifkan menggunakan baterai sembilan volt. Baterai yang digunakan dapat dilepas dan diganti dengan baterai yang baru. “Dengan demikian, pengguna tidak perlu khawatir jika baterai habis, pengguna dapat langsung mengganti dengan baterai yang baru,” ujar mahasiswa asal Depok, Jawa Barat ini.
Relow secara ergonomis, lebih praktis dan tidak memerlukan ruang yang banyak. Karena pada Relow terdapat inflatable system yaitu bantal dapat ditiup dan dikempiskan. Pada posisi terlipat, Relow dapat digantung pada tas ransel, koper, atau tas bepergian lainnya. “Hal ini membuat pengguna tidak kesulitan dalam menyimpan dan membawa produk ini,” jelasnya.
Relow didesain seperti bantal leher pada umumnya, yang membedakan adalah terdapat tiga kantong pada Relow. Kantong bagian depan digunakan untuk menyimpan headset, kantong bagian kanan untuk tempat baterai, dan kantong bagian belakang tas untuk menyimpan bantal ketika dilipat. Selain itu, terdapat dua saklar yang tertanam pada sisi bantal. Saklar pertama digunakan untuk mengaktifkan fitur getar pada bantal dan saklar yang lain digunakan untuk menghidupkan bluetooth headset.
Dengan berbagai macam fitur yang ditawarkan, Intan dan kawan-kawan mengatakan, Relow terbilang produk yang cukup murah. Dengan Rp 250 ribu, konsumen sudah dapat membawa pulang produk ini. Selain itu, pembeli juga akan mendapatkan bonus baterai, headset, dan eye sleeping mask (masker tidur).
Bersama timnya, Intan menyediakan Relow dengan tiga pilihan warna yakni kuning, hijau, dan merah. Ketiganya memiliki corak dengan desain mengangkat kearifan lokal kota Surabaya. Pada produk yang berwarna kuning memiliki corak sate klopo (sate kelapa) yang mana merupakan kuliner khas Surabaya, pada produk yang berwarna hijau memiliki corak bahasa khas Surabaya yakni bahasa arekan, dan produk yang berwarna merah memiliki corak tugu Sura dan Baya.
Intan juga menyampaikan, Relow sudah mulai dipasarkan sejak akhir Juni secara online maupun offline. Penjualan online dilakukan melalui akun Instagram dengan nama akun Relowpillow, sedangkan secara offline Intan menjual produknya melalui mulut ke mulut. Berdasarkan pantauan timnya, sejauh ini Relow sudah memasuki pre-order tahap kedua. Meskipun termasuk bisnis yang terbilang baru, Relow dapat dikatakan berhasil. Terbukti selama tiga minggu, Relow sudah menghasilkan omzet sejumlah Rp 7 juta rupiah.
Tak berhenti sampai di situ, Intan mengungkapkan, ke depannya Relow akan ditingkatkan lagi dari segala aspek, yang meliputi pengembangan desain dan pemasaran. Ia juga menyampaikan, ke depan timnya akan mendaftarkan paten untuk produknya ini. “Kami juga berencana untuk membuat online market untuk memasarkan produk kami,” pungkasnya. (rur/Humas ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang