Kampus ITS, ITS News – Lantaran seringkali dihadapkan pada baterai gawai atau smart phone yang melemah saat berada di alam bebas, akhirnya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terinspirasi untuk menciptakan alat pengisi daya smart phone menggunakan kompor. Alat ini diberi nama Biocampstove, sebuah kompor tak hanya berfungsi sebagai alat memasak saja, melainkan sebagai penerangan sekaligus pengisi daya telepon cerdas.
Kompor Biocampstove ini merupakan buatan dari lima mahasiswa ITS yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Mereka adalah Selvi Amelia Virda, Nur Azizatun Nisa, Muhammad Syarif M.H, Aditya Damar Jati dan Faisal Yusana.
Selvi Amelia Virda, Ketua tim menuturkan, salah satu kesulitan yang dialami oleh pecinta alam saat berada di alam bebas ialah kesulitan untuk mengisi daya gawai dan lampu senter yang mereka bawa. Hal ini disebabkan karena minimnya ketersediaan sumber listrik ketika di alam bebas. “Tapi dengan adanya kompor Biocampstove, kini tak perlu lagi khawatir jika kehabisan baterai gawai seperti smartphone maupun alat elektronik lainnya,” terang Selvi.
Berbekal prinsip kerja asas seeback yang bekerja pada pembangkit termoelektrik, Selvi bersama rekannya mengubah energi panas pada kompor menjadi energi listrik yang dialirkan via port USB. “Jika terdapat dua lempeng logam yang tersambung pada suhu yang berbeda, maka lempeng tersebut akan mengalirkan arus listrik. Listrik inilah yang digunakan untuk mengisi daya smartphone atau lampu senter,” ujarnya.
Saat mengisi daya pun, lanjut Selvi, produk kompor multifungsi ini terbilang efisien. “Pengisian daya dapat dilakukan langsung ketika memasak atau disimpan dalam power pack,” ungkap mahasiswa angkatan 2016 tersebut.
Sedangkan untuk perihal ukuran kompor, Selvi mengklaim jika timnya memang sengaja mendesain kompor dengan ukuran yang ringan dan mudah dibawa ke mana saja. “Berat dari kompor hanya berkisar kurang lebih 1 kg, sangat ringan dibawa bepergian ke alam bebas atau daerah minim listrik,”papar Selvi.
Ia menambahkan, terobosan kompor Biocampstove juga dinilai tim lebih ramah lingkungan. “Kompor tidak menggunakanbahan bakar gas, parafin atau bahan bakar sejenis lainnya. Hanya menggunakan ranting-ranting pohon yang sudah mengering atau daun-daun kering,” imbuhnya.
Selvi menuturkan, berdasarkan hasil pengujiannya menggunakan bahan bakar ranting tersebut, kompor Biocampstove ternyata mampu menghasilkan arus sebesar 1-1,5 Ampere dan tegangan ouput USB sebesar 5 Volt. “Hasilnya sudah cukup efisien, namun inovasi ini tetap akan kami kembangkan lebih lanjut,” tandasnya. (cha/jel)
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan atas inovasi anak bangsa, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih