Kampus ITS, ITS News – Secara geologis, Indonesia diapit oleh dua jalur gempa bumi teraktif di dunia yakni Cincin Api Pasifik dan Sabuk Alpide yang sekaligus menjadi tempat bertemunya tiga lempeng benua. Karenanya, nyaris tak sejengkal pun tanah di Nusantara yang luput dari ancaman gempa. Kendati begitu, berbicara tentang bencana alam masih menjadi hal yang tabu bagi masyarakat Indonesia. Padahal, ada banyak cara untuk meminimalisir dampak gempa dan menyelamatkan jutaan nyawa. Begitulah kalimat yang disampaikan Dr Ir Amien Widodo MSi, Ahli Mitigasi Bencana ITS, ketika ditemui ITS Online, Kamis (30/8).
Pria yang akrab disapa Amien ini melanjutkan, hingga saat ini gempa masih menjadi salah satu fenomena alam yang tidak dapat diprediksi, dihindari, serta dijinakkan. Pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang semakin tinggi mengakibatkan aktivitas manusia pun menjalar hingga ke daerah rawan gempa. “Akibatnya, gempa menjadi bencana yang berisiko menyebabkan korban jiwa,” tuturnya.
Dosen Teknik Geofisika ITS ini menekankan, kendati gempa adalah fenomena alam yang harus diterima. Namun, jumlah korban jiwa dan kerugian tetap dapat diminimalisir. Dikatakannya, data historis gempa di wilayah tersebut dapat menjadi acuan langkah antisipasi yang dilakukan. Semakin besar gempa yang pernah terjadi, langkah antisipasinya tak boleh serampangan.
Gempa sendiri, lanjut Amien, memengaruhi dua hal yakni tanah dan bangunan. Doktor Teknik Geologi ini menjelaskan, dampak gempa akan signifikan pada daerah dengan tanah endapan dan bangunan yang didesain tidak tahan gempa. Langkah antisipasinya yakni dengan pengurukan pada tanah.
Bangunan di wilayah tersebut, tegas Amien, harus didesain menggunakan rangka besi dengan ketahanan sama seperti gempa terbesar yang pernah mengguncang wilayah tersebut. “Harapannya, ketika gempa terjadi bangunan di wilayah tersebut tetap kokoh dan tidak memicu korban jiwa,” imbuhnya. (lys/owi)
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa menguatkan tekadnya untuk membentuk generasi muda yang prestatif