ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
03 September 2018, 20:09

Upaya Menyelamatkan Indonesia dari Dampak Gempa

Oleh : itsmis | | Source : -

Bencana Gempa Bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 5 Agustus 2018 lalu. (Sumber: kiblat.net)

Kampus ITS, ITS News – Secara geologis, Indonesia diapit oleh dua jalur gempa bumi teraktif di dunia yakni Cincin Api Pasifik dan Sabuk Alpide yang sekaligus menjadi tempat bertemunya tiga lempeng benua. Karenanya, nyaris tak sejengkal pun tanah di Nusantara yang luput dari ancaman gempa. Kendati begitu, berbicara tentang bencana alam masih menjadi hal yang tabu bagi masyarakat Indonesia. Padahal, ada banyak cara untuk meminimalisir dampak gempa dan menyelamatkan jutaan nyawa. Begitulah kalimat yang disampaikan Dr Ir Amien Widodo MSi, Ahli Mitigasi Bencana ITS, ketika ditemui ITS Online, Kamis (30/8).

Pria yang akrab disapa Amien ini melanjutkan, hingga saat ini gempa masih menjadi salah satu fenomena alam yang tidak dapat diprediksi, dihindari, serta dijinakkan. Pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang semakin tinggi mengakibatkan aktivitas manusia pun menjalar hingga ke daerah rawan gempa. “Akibatnya, gempa menjadi bencana yang berisiko menyebabkan korban jiwa,” tuturnya.

Dosen Teknik Geofisika ITS ini menekankan, kendati gempa adalah fenomena alam yang harus diterima. Namun, jumlah korban jiwa dan kerugian tetap dapat diminimalisir. Dikatakannya, data historis gempa di wilayah tersebut dapat menjadi acuan langkah antisipasi yang dilakukan. Semakin besar gempa yang pernah terjadi, langkah antisipasinya tak boleh serampangan.

Gempa sendiri, lanjut Amien, memengaruhi dua hal yakni tanah dan bangunan. Doktor Teknik Geologi ini menjelaskan, dampak gempa akan signifikan pada daerah dengan tanah endapan dan bangunan yang didesain tidak tahan gempa. Langkah antisipasinya yakni dengan pengurukan pada tanah.

Bangunan di wilayah tersebut, tegas Amien, harus didesain menggunakan rangka besi dengan ketahanan sama seperti gempa terbesar yang pernah mengguncang wilayah tersebut. “Harapannya, ketika gempa terjadi bangunan di wilayah tersebut tetap kokoh dan tidak memicu korban jiwa,” imbuhnya. (lys/owi)

Ahli Mitigasi Bencana ITS Dr Ir Amien Widodo MSi

 

Berita Terkait