Kampus ITS, ITS News – Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian (FTSLK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerja sama dengan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menyelenggarakan kuliah umum bertema “Mempersiapkan Diri untuk Berkontribusi Membangun Negeri”, pada hari Jumat (14/9), di Gedung Teater A ITS.
Pada acara yang menghadirkan Ir Sugiyanto MT, Direktur Operasi 1 PT PJB sebagai pembicara tersebut, IDAA Warmadewanthi ST MT PhD selaku Dekan FTSLK ITS mengatakan, kuliah umum ini diadakan untuk membekali para mahasiswa mengenai gambaran bagaimana di dunia kerja. Karena menurutnya, para mahasiswa sebagai calon-calon pemimpin bangsa ini wajib dibekali atas pengetahuan di dunia kerja secara real. “Ini sangat penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam berkontribusi membangun negeri,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Sugiyanto selaku Direktur Operasi 1 PT PJB berkata, ia tak mau acara ini disebut sebagai kuliah tamu karena dirinya bukan dosen. Ia memposisikan dirinya pada acara tersebut sebagai sharing partner kepada para mahasiswa yang hadir dari berbagai angkatan tersebut. Harapannya pada kuliah tamu tersebut semua materi dapat tersampaikan dengan baik dan suasana menjadi lebih cair.
Sugiyanto yang juga sebagai alumnus magister Teknik Mesin ITS tersebut, berbagi pengalamannya saat menjabat sebagai orang yang cukup berperan penting di anak perusahaan PT PLN Persero tersebut. Ia mengatakan, nasib dari bangsa ini memang ada pada tangan para pemuda-pemudinya. Mengingat bonus demografi Indonesia saat ini memang menguntungkan posisi Indonesia sebagai negara yang terus berbenah untuk maju. “Ketika generasi penerus lebih rendah kualitasnya dari generasi pendahulu maka negara akan hancur, sebaliknya jika generasi penerus lebih cemerlang maka masa depan bangsa ini akan bersinar ke depannya,” kata pria asli Trenggalek tersebut.
Menurutnya, dengan segala kemudahan akses informasi dan teknologi di era digital saat ini, para generasi muda tentunya dapat mengembangkan dirinya secara optimal agar bisa lebih produktif. Pasalnya saat ini, pada era revolusi industri 4.0 terutama di perusahaan dirinya mengabdi yaitu PT PJB sudah menerapkan teknologi kekinian. PT PJB sudah menggunakan realtime dam (bendungan) monitoring dengan Robotik Total Station yang terkoneksi langsung dengan GPS (Global Posititioning System) yang dapat mengukur efek pergerakan tubuh bendungan.
“Kami (PT PJB, red) memang sudah menggunakan teknologi robotik, namun manusia tetap berperan menganalisis masalah yang terjadi pada bendungan dan pengambilan keputusan. Sehingga adik-adik mahasiswa lah yang nantinya bertugas di peran tersebut ketika berkesempatan bekerja dengan PJB,” ujarnya memotivasi para peserta.
Selain membagikan berbagai motivasi kepada para mahasiswa, Sigoyanto juga menjelaskan bagaimana proses bisnis yang ada dalam perusahaan pembangkit listrik Jawa dan Bali tersebut. Materi itu disampaikannya agar mahasiswa mengetahui alur bisnis dalam dunia kerja di perusahaan besar.
Menurutnya sebagai generasi penerus bangsa yang memberikan sumbangsih besar pada negeri ini, mahasiswa untuk saat ini tak cukup belajar tentang teori dan teknisnya saja. Mahasiswa juga harus mau belajar mengenai berbagai perundang-undangan yang menyangkut dalam dunia bisnis dan usaha. Karena pada faktanya, baik yang ingin bekerja dan membuka usaha sendiri pascalulus nanti, mereka akan dihadapkan dengan berbagai persoalan hukum mengenai izin pendirian usaha. “Contohnya saja, saya yang sebelumnya tidak pernah belajar mengenai perundang-undangan, saya juga harus mengerti tentang hukum dan perundangan,”tandasnya.
Ia mencotohkan terkait hal perundang-undangan yang ia pelajari adalah AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan). Di perusahaan besar seperti PT PJB AMDAL merupakan faktor yang sangat penting untuk dikaji secara mendalam. Mengingat pada proses produksi listrik juga menghasilkan limbah berupa gas hasil pembakaran, air bekas pendinginan dan proses uap, serta sisa bahan bakar zat kimia berbahaya, dan lain sebagainya. “Semua itu harus kita perhatikan, jangan sampai tujuan kita membangun negeri ini, namun karena faktor keamanan lingkungan yang terabaikan akan membawa dampak buruk pada keberlangsungan kehidupan yang akan datang,” ujar pria yang juga lulusan S1 teknik nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut. (HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang