Kampus ITS, ITS News – Tak Puas menjadi jawara dunia di Drivers’ World Championship (DWC) Grand Final London 2018, Tim Sapuangin ITS kembali unjuk gigi pada Student Formula Japan (SFJ). Kali ini, Sapuangin Speed (SAS) 6 yang dipercaya untuk berlaga. Sayangnya dewi fortuna belum berlabuh pada ITS, meski demikian banyak pelajaran dan evaluasi yang diperoleh oleh tim selama sembilan hari di negeri Sakura.
Event yang dihelat selama sembilan hari sejak Minggu (2/9) ini adalah ajang balap mobil tahunan besutan Society of Automotive Engineers of Japan (JSAE) yang melombakan mobil balap dari berbagai negara di dunia. Lebih dari sekedar adu cepat, mobil juga dituntut untuk memiliki kemampuan manuver, ketahanan, konsistensi desain, serta memiliki strategi pemasaran yang baik.
Stadion Shizuoka ECOPA Jepang adalah saksi bisu perjuangan Tim Sapuangin tahap demi tahap. “Beberapa tahap yang kami lalui diantaranya adalah inspeksi teknis, presentasi desain, business logic case, dynamic event, presentasi biaya, dan yang terakhir adalah race,” ungkap Hanun A R Cahyono, salah satu anggota.
Hanun mengaku, kendala utama yang menghambat performansi mobil ketika race adalah masalah daya tahan. Masalah ini rupanya cukup fatal, sehingga memaksa Tim Sapuangin untuk berhenti sebelum mencapai 40 lap.
Diceritakan Hanun, hal tersebut terjadi dikarenakan kegagalan fungsi pada komponen rem akibat terkunci. Meski demikian, untuk aspek penilaian yang lain berjalan dengan cukup baik. “Misalnya, pada presentasi business logic case nilai kami berada dalam lima terbaik,” tutur mahasiswa asal Surabaya tersebut.
Hanum mengatakan selain faktor internal ada pula beberapa kendala yang berasal dari luar, misalnya cuaca yang sangat tidak bersahabat. “Tiba-tiba hujan, dan tiba-tiba panas. Tentu hal tersebut berpengaruh besar terhadap performa mobil kami,” ujarnya.
Pada akhirnnya, mobil yang dirancang selama hampir satu tahun ini memang belum berhasil menggondol piala SFJ. Meski demikian, mobil ini memberikan banyak pelajaran dan evaluasi bagi Tim Sapuangin ITS kedepannya.
Tim Sapuangin ITS sendiri telah banyak melakukan diskusi dengan para juri tentang hal-hal yang perlu dibenahi, sehingga Hanun dan tim optimis akan kesuksesan mereka pada SFJ tahun depan. (id/qi)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang