ITS News

Rabu, 20 November 2024
23 September 2018, 20:09

Tanamkan Semangat Wirausaha, TDC ITS Gelar Seminar

Oleh : itsmis | | Source : -

Ilustrasi Pelatihan Pembuatan Proposal Bisnis

Kampus ITS, ITS News – Wirausaha adalah profesi yang menjanjikan peluang tinggi ditengah terbatasnya lapangan kerja. Berangkat dari hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga membekali mahasiswanya dengan berbagai kompetensi kewirausahaan. Salah satunya melalui pelatihan bisnis yang dihelat oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Technopreneurship Development Center (TDC) pada Jumat (21/9), di Gedung Student Advisory Center (SAC).

Kepala Sub Direktorat (Kasubdik) Konseling ITS, Arief Abdurrakhman ST MT menerangkan, selain pelatihan bisnis, kegiatan ini dihelat untuk mengenalkan ITS Youth Technopreneurship (IYT) kepada mahasiswa. IYT sendiri merupakan komunitas yang dibentuk untuk mewadahi para mahasiswa ITS yang tertarik dengan dunia wirausaha, baik yang sudah memiliki bisnis ataupun belum.

Lebih dari sekedar komunitas, IYT bahkan menawarkan dana hibah hingga 25 juta rupiah untuk kelompok wirausaha mahasiswa yang proposal bisnisnya dinilai layak dijalankan. Selain itu, bagi tim wirausaha mahasiswa yang berhasil membangun bisnisnya pada pencapaian tertentu, akan diberikan pula IYT Award.

Arif menjelaskan, pelatihan binis ini sendiri bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap peserta tentang teknik penyusunan proposal bisnis yang baik. “Proposal bisnis adalah syarat utama untuk mendapatkan pendanaan dari berbagai kompetisi bisnis, baik dari IYT ataupun kompetisi lain,” terangnya.

Adapun materi dalam pelatihan ini dibawakan langsung oleh wirausahawan muda yang juga alumni ITS, Nuryadi ST. Alumin Departemen Teknik Kimia ini menjelaskan, salah satu hal yang terpenting yang harus diperhatikan dalam menulis proposal adalah bagian analisis market size, market share, dan TPS (Target, Segmentation, and Position).

Chief Operational Officer (COO) Co-Working Space Satu Atap Surabaya ini juga menjelaskan proposal yang baik harus menyertakan grafik pertumbuhan omzet, kebijakan pemasaran, estimasi omzet, hingga laporan arus kas. “Dibandingkan aspek inovasi, kebanyakan kompetisi ide bisnis termasuk yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti cenderung lebih mengutamakan aspek kelayakan bisnis,” tuturnya.

Nuryadi juga sesekali menceritakan pengalamannya sebagai sarjana teknik yang memilih putar haluan menjadi seorang pebisnis. “Menjadi wirausahawan tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu perjuangan dan pengorbanan,” ungkap salah satu dari lima pendiri PT Satu Atap Indonesia tersebut.

Ia menambahkan, konsistensi dan kesabaran adalah syarat wajib yang harus dimiliki seorang pengusaha. “Harus sabar, karena butuh waktu untuk menguatkan pondasi bisnis. Ketika pondasi tersebut sudah kuat, bisnis kalian akan sustainable, dan pastinya bermanfaat bagi banyak orang,” pungkas pria yang akrab disapa Yadi itu. (ion5/qi)

Bisnis Co Working Space Satu Atap milik Alumni Teknik Kimia ITS, Nuryadi

Berita Terkait