Kampus ITS, ITS News – Gigi berlubang, penyakit pada gusi, hingga penyakit pada jaringan penyangga gigi adalah beberapa contoh masalah yang baisa terjadi di dalam rongga mulut. Masalah gigi goyang sendiri terjadi akibat adanya plak dan karang gigi. Hal ini dikupas dalam Seminar Kesehatan Gigi dan Mulut oleh Medical Center Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sabtu (22/9) di Hall Lantai 2 Medical Center ITS.
Lambang Bargowo drg MKes Perio (K) salah satu pembicara menjelaskan plak gigi adalah endapan lunak tidak berwarna dan melekat pada permukaan gigi. Plak gigi terbentuk dari air ludah, sisa makanan, serta kuman yang ada pada gigi. “Plak gigi dapat dihilangkan dengan mudah, yakni dengan menyikat gigi secara baik dan benar,” ungkap pria yang akrab disapa Lambang ini.
Sedangkan, karang gigi adalah endapan mineral di permukaan gigi yang ditandai dengan permukaannya yang kasar dan tampak noda di permukaan gigi. Namun untuk mengatasinya, karang gigi harus dibersihkan dengan metode scalling oleh dokter gigi.
Meskipun plak gigi dan karang gigi merupakan masalah kecil, jika dibiarkan, ia akan membuat kuman atau bakteri menumpuk pada gusi dan berakibat peradangan pada gusi. “Ketika hal itu terjadi, tulang gigi akan mulai rusak bahkan hilang dan membuat gigi mulai goyang,” jelasnya.
Untuk mencegah gigi goyang, ada tiga faktor yang dapat dilakukan. Yakni dengan menyikat gigi secara baik dan benar, melakukan floosing. “Serta jangan lupa melakukan kunjungan ke dokter minimal 6 bulan sekali,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pemilihan sikat gigi yang sesuai juga berpengaruh terhadap hasil yang dihasilkan. Usahakan untuk memilih sikat yang datar dan lembut agar tidak melukai gusi. Gusi yang terluka akan mempengaruhi sensivitas gigi.
Durasi menyikat gigi juga lebih baik disesuaikan agar hasilnya efektif. sisa-sisa makanan yang sulit dijangkau seperti di sela-sela gigi bisa dengan mudah dibersihkan menggunakan benang floss. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui masalah yang ada dan juga sebagai tindakan preventif dari dampak berkelanjutan.
Selain penjelasan mengenai pencegahan gigi goyang, ia juga memberikan solusi jika gigi yang ada sudah terlanjur goyang. Metode Splinting gigi, bone graft, hingga penanganan karang gigi secara rutin bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Untuk gigi yang sudah terlanjur ompong, pasien bisa membuat gigi tiruan cekat dan melakukan implant gigi. Dengan berbagai solusi yang diberikan, harapannya masalah gigi goyang dapat diatasi dengan baik,” pungkasnya. (ion15/gol)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di