ITS News

Sabtu, 28 September 2024
24 September 2018, 21:09

Kemenristekdikti-ITS Kembangkan Perusahaan Berbasis Teknologi

Oleh : itsmis | | Source : -

Kegiatan Sosialisasi PPBT di Ruang Sidang NASDEC ITS

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui UPT Inkubator Industri, memiliki visi untuk menjadi pusat pengembangan kewirausahaan berbasis inovasi teknologi di Indonesia maupun Asia Tenggara. Oleh karenanya, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) bekerjasama dengan UPT Inkubator Industri untuk mencanangkan program insentif Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT).

PPBT tersebut digalakan sejak tahun lalu demi mendorong komersialisasi hasil inovasi teknologi dalam negeri. Program ini dijalankan melalui skema pendanaan yang diberikan kepada PPBT. Lalu, PPBT diinkubasi melalui lembaga inkubator di Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta.

Program ini diperuntukan bagi mahasiswa, dosen, dan alumni ITS yang ingin mengajukan pendanaan untuk perusahaannya. Pendanaan dapat diajukan melalui proposal yang dikumpulkan pada UPT Inkubator Industri, selambat-lambatnya pada hari Rabu (26/9). “Saya harap antusiasme dari elemen yang ada di ITS ini besar, mengingat kita adalah kampus berbasis teknologi,” ujar Kepala UPT Inkubator Industri Ary Bachtiar Krishna Putra ST MT PhD.

Terdapat tujuh bidang pada program kewirausahaan ini, di antaranya adalah pangan, energi, transportasi, serta kesehatan dan obat. Selanjutnya adalah bidang teknologi informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan, serta bahan baku dan material maju. “Tujuh bidang ini diprioritaskan karena kebutuhan nasional terhadap produk-produk terkait sangat tinggi. Padahal, saat ini produk-produk tersebut didominasi oleh produk impor,” tutur Ary.

Tak tanggung-tanggung, program PPBT ini memberikan pendanaan tahap awal kepada perusahaan pemula kurang lebih senilai 400 juta. Hal ini agar perusahaan tersebut mendapatkan dana untuk pengembangan produk dan pendaftaran standardisasi, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Selain itu juga untuk melakukan pendampingan pada manajemen bisnis, pemasaran, pameran, serta pelatihan.

Doktor lulusan Gyeongsang National University Korea Selatan itu pun menjelaskan, proses penilaian pada program PPBT akan mempertimbangkan tiga aspek. Di antaranya ialah aspek perusahaan atau calon perusahaan, tim, dan produk yang dihasilkan.

Melalui program ini, Kemenristekdikti bersama UPT Inkubator Industri ITS berharap, ke depannya Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor. Selain itu, juga dapat meningkatkan kapasitas technopreneurship dari kalangan mahasiswa, dosen, dan alumni ITS.

Di akhir pembicaraan dengan ITS Online, Ary pun menyampaikan pesannya kepada mahasiswa dan dosen peneliti di ITS agar lebih bersemangat dan produktif. “Tetap semangat untuk menghasilkan karya-karya inovatif sebagai tulang punggung kemandirian teknologi bangsa,” pungkasnya. (mir/owi)

Berita Terkait