Kampus ITS, ITS News – Salah satu dampak meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kota Surabaya ialah meningkat juga permintaan terhadap air tawar. Berangkat dari masalah kesenjangan air tawar ini, Putri Wulan Suci, mahasiswi Departemen Arsitektur ITS mendesain sebuah apartemen mewah yang memanfaatkan air hujan dengan pendekatan blue design.
Desain tersebut diberi nama Blue Waterfall habitat. Blue design merupakan sebuah metode untuk mengelola air hujan dengan mengintegrasikan antara air dengan elemen bangunan. Desain ini akan membantu keberlanjutan ketersediaan air tawar saat musim kemarau. “Konsep blue design masih sedikit diterapkan di Indonesia dibandingkan dengan penerapan green design pada bangunan,” ujar Putri mulai menjelaskan desainnya.
Untuk memanfaatkan air hujan tesebut, digunakan penampung air (water reservoir), teras air (water terrace), turbin hidrolik serta solar panel. Water reservoir dan water terrace dimaksudkan untuk mengalirkan air yang jatuh secara terasering. Sementara turbin hidrolik dan solar panel dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam bangunan. “Air hasil buangan (waste water) pada bangunan ini juga diolah melalui beberapa tahapan agar dapat digunakan sebagai cooking gas,” terang mahasiswa angkatan 2014 tersebut.
Elemen-elemen tersebut dipadukan dalam sebuah desain apartemen yang memiliki bentuk dasar lingkaran di bagian bawah. Menurut Putri, lingkaran sengaja dipilih karena bentuk aerodinamis yang mampu memecah tekanan angin khususnya pada bagian atas bangunan. Di samping itu, bentuk lingkaran juga mampu mengurangi penyerapan panas pada bangunan karena terdapat pembelokan pada sisi-sisinya.
Pada bagian selubung bangunan, Putri memaksimalkan cukangan pada water terrace sebagai elemen untuk memberikan pembayangan, memaksimalkan angin serta menyebarkan cahaya matahari yang masuk ke dalam bangunan. Di area luar bangunan, Putri membagi area terbuka tersebut menjadi area hijau dan biru. Area hijau berupa vegetasi berfungsi sebagai pori-pori untuk menyerap air hujan yang jatuh ke tanah. Sadangkan area biru pada halaman difungsikan sebagai water retention atau tempat penyimpanan air di bagian bawah.
Dalam proses desainnya, Putri mengaku jika dirinya sempat mendapat beberapa kesulitan terutama perihal referensi yang masih sedikit. Selain itu, konsep desain yang bersifat eksperimental juga membutuhkan fokus lebih pada aspek perhitungannya untuk memenuhi kebutuhan dasar bangunan.
“Harapan saya, dengan adanya Blue design sebagai alternatif merancang bangunan akan menjadikan masyarakat lebih peduli tentang potensi air hujan di Indonesia,” ujar mahasiswi asal Tangerang tersebut.
Karya Putri yang berjudul Blue Waterfall Habitat di bawah bimbingan Dr Ima Defiana ST MT tersebut turut mengantarkannya menjadi jawara pada kategori leisure & commercial pada Kompetisi Nasional Tugas Akhir (KTA) 2018 yang diselenggarakan di Departemen Arsitektur ITS, September lalu. (wim/jel)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi