Kampus ITS, ITS News- Guna mempersiapkan mahasiswa baru dalam menghadapi beragam perlombaan Remote Control Boat atau RC Boat, Departemen Hydromodelling Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan(Himatekpal) mengadakan program wajib Hydro Class . Program ini berupa pengenalan dasar RC-Boat kepada mahasiswa baru pada Selasa (25/9) di ruang W307.
RC Boat sendiri memiliki banyak tipe, tapi terdapat dua tipe dasar RC Boat, yakni Fuel Engine dan Electrical Boat. Fuel Engine merupakan tipe RC Boat yang menggunakan mesin serta berbahan bakar bensin. Sedangkan jenis Electrical Boat ialah tipe RC Boat menggunakan komponen elektronik dengan sumber energi baterai.
Diantara kedua tipe tersebut, Electrical Boat lah yang menjadi fokus rancang pada acara Hydroclass kali ini. Sebab jenis kapal ini lah yang sering dilombakan setiap tahunnya. Sedangkan tipe kapal Fuel Engine dapat dipelajari lebih lanjut di Departemen Teknilk Sistem Perkapalan.
Dalam dunia perkapalan, terdapat istilah lambung kapal, yakni badan dari kapal itu sendiri. Pada pemula dalam dunia teknik perkapalan, Albertus Calvin Pratama, anggota Departemen Hydromodelling, jenis kapal yang dipelajari ialah jenis kapal monohull atau kapal dengan satu lambung .
“Monohull Boat merupakan jenis yang paling mudah untuk dibuat, namun masih memiliki stabilitas yang kecil sehingga masih ada kemungkinan kapal terbalik,” terang mahasiswa angkatan 2017 tersebut. . Sedangkan tipe lambung kapal lain adalah Multihull Catamaram, Multihull Trimataram dan Monohull with Deep Keel.
Secara fisik, RC Boat dibuat dengan bahan dasar kayu balsa. Materi ini dipilih karena memiliki bobot yang ringan serta bersifat lentur sehingga sangat baik untuk dijadikan bahan dasar pembuatan dinding maupun lambung kapal. Namun sayangnya bahan ini masih mudah rapuh. Sebagai alternatif, kapal akan dilapisi dengan matt tissue yang merupakan serat fiber halus diolesi cairan resin sehingga konstruksinya akan lebih kuat dan tidak tembus air.
Untuk komponen elektronik RC Boat, bagian yang perlu diperhatikan adalah motor dan ESC(Electronic Speed Control). Abertus melanjutkan bahwa ada kesinambungan yang harus diperhatikan antara pemilihan motor dan ESC yang digunakan dalam sebuah RC Boat. “Ampere dari motor menentukan pemilihan ESC yang akan digunakan. Untuk ukurannya, Ampere motor tidak boleh lebih besar dari ukuran ESC,” bebernya. Meskipun begitu, pemilhan ESC sangat bervariasi tergantung pada kriteria persyaratan kapal dalam masing-masing perlombaan.
Meskipun model-model kapal telah memiliki aturan-aturan khusus, mahasiswa baru tetap diharap bisa berinovasi mengembangkan ide-ide baru dalam RC Boat buatannya nanti. “Masih banyak hal yang dapat dikembangkan dalam RC Boat ini. Seperti contoh pemberian kipas di bagian belakang kapal monohull agar lebih stabil lagi,” pungkas mahasiswa asal Tangerang itu.
Yusfin Ridho Pratama, salah satu anggota Departemen Hydromodelling, mengatakan menaruh harapan agar mahasiswa baru dalam merancang kapal tidak terikat pada aturan lama, melainkan memiliki inovasi baru. “Kami harap bisa terus berinovasi lebih dalam berbagai lomba. Tidak hanya kapal dengan 1 atau 2 lambung saja, tetapi mungkin dengan desain-desain baru yang menunjukkan keunikan tersendiri setiap lombam,” ungkap pria asal Madiun itu. (ion2/jel)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di