Kampus ITS, ITS News – Dilansir Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia telah mencapai angka 130 juta dari total penduduk sebanyak 250 juta jiwa. Catatan fantastis ini tentu menunjukkan adanya peluang pasar yang besar untuk beralih ke bisnis rintisan digital atau kerap di telinga dengan sebutan start-up. Lantas, bagaimana cara memulai bisnis startup agar unggul bersaing dengan kompetitor yang telah eksis?
Pertanyaan ini dikupas oleh Royyan Nobel, Co-founder kopimu.com dalam Entepreneur Talk yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Technopreneurship Development Center di Auditorium Pascasarjana, Sabtu(22/9). Mengangkat tema Being Entepreneur in Bonus Demography, Royyan memaparkan bahwa hal terpenting dalam memulai startup ialah memberi manfaat kepada masyarakat.
“Jangan hanya berpatokan pada seberapa banyak profit yang didapat dari bisnis kita, tetapi juga harus mengetahui apakah ide startup kita nanti mampu menjawab permasalahan dari masyarakat,” tuturnya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan validasi pasar untuk mengetahui kelayakannya. Dimana dari validasi ini, dapat diketahui apakah suatu produk itu layak dikomersialkan atau tidak. “Proses ini dilakukan dengan meminta masukan dari calon target pasar kita,” tambah Royyan
Jika sudah dinilai layak dikomersialkan, langkah selanjutnya yang patut diperhatikan adalah pengembangan. “Misalnya saja perusahaan GO-JEK, awal mula GO-JEK berdiri hanya fokus membantu di bidang transportasi saja. Kemudian dikembangkan lagi ke sektor pengiriman barang dan makanan,” jelas alumnus diploma Departemen Teknik Elektro ITS tersebut memberi contoh.
Royyan mengingatkan pula bahwa pengembangan dilakukan dengan menjaga fokusan. “GO-JEK konsisten menjaga bidang antar jemput yang unggul, hanya saja selalu ada sentuhan baru dari segi teknologi. Ini yang disebut menjaga kemudahan bagi pelanggan,” ujarnya.
Di akhir acara, Royyan juga berpesan agar sesegera mungkin untuk merealisasikan ide startup jika langkah-langkah tersebut telah terpenuhi. “Karena kita tidak bisa menunggu negara ini membuka lapangan kerja, solusinya adalah dengan menciptakan lapangan kerja,” pungkasnya. (cha/saa)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang