Kampus ITS, ITS News – Mobil Listrik Nasional (Molina) milik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merupakan hasil riset teknologi nasional di bidang otomotif. Namun dalam pengembangannya, mobil belum memperhatikan hal-hal terkait human error (kesalahan manusia, red). Karenanya, Reza Akbar Muhammad melakukan evaluasi keandalan manusia pada proses mengemudi di ruang kemudi mobil listrik Ezzy.
Reza mengungkapkan, ruang kemudi atau kokpit merupakan salah satu bagian mobil Ezzy yang belum pernah dilakukan evaluasi. “Padahal, faktor manusia memegang peranan penting pada interaksi antara pengemudi dengan mobil. Sedangkan manusia memiliki peluang untuk menyebabkan kesalahan,” ujarnya mengawali pembicaraan.
Evaluasi keandalan pada desain mobil ini dianggap perlu dilakukan untuk memitigasi terjadinya human error. “Ruang kemudi harus dirancang agar pengendara dapat mengatur eye-off road timing pola dan frekuensi mengemudi,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Indutri ITS tersebut.
Analisis keandalan manusia ini dilakukan dengan menggunakan metode Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART). Setelah dilakukan perhitungan, sambung Reza, sapaannya, nilai human error probability kemudian dilanjutkan dengan perhitungan nilai keandalan manusia pada proses mengemudi mobil listrik Ezzy.
“Berdasarkan hasil penelitian, nilai kemungkinan human error tertinggi dan terendah yaitu subtask melihat indikator baterai dan memasukkan kunci dengan nilai masing-masing adalah 0,59 dan 0,09,” papar Reza kepada kru ITS Online.
Selanjutnya, terdapat beberapa subtask yang memiliki nilai keandalan manusia di bawah 80%, seperti menekan tombol maju dan mundur, memegang stir kemudi, menginjak pedal rem dan gas, serta melihat speedometer dan indikator baterai. Pada aspek kritis tersebut dilakukan rancangan perbaikan untuk meningkatkan keandalan manusia pada saat mengemudi di ruang kemudi mobil listrik Ezzy.
Reza sendiri memilih meneliti mobil Ezzy bukan tanpa alasan. “Dulu saya tergabung dalam ITS Solar Car Racing Team, dari situ saya melihat pembuatan mobil listrik Ezzy belum memperhatikan human error dalam pembuatannya, sehingga saya ingin melakukan evaluasi pada mobil tersebut,” tuturnya.
Mahasiswa yang telah lulus di wisuda 118 kemarin ini berharap, penelitian ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan untuk terus memberi rekomendasi perbaikan pada mobil Ezzy. “Banyak sisi yang belum tersentuh baik pada sisi ergonomi kognitifnya, ergonomi safety dari sisi selain pengemudinya, pun evaluasi dari sisi penumpangnya,” pungkasnya penuh harap. (id/owi)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang