Kampus ITS, ITS News – Belum genap satu bulan menyabet juara tiga di gelaran Jatim Otomotif Festival (JOFEST), Tim Antasena Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS kembali menunjukkan kejayaannya dengan keberhasilan merebut tiga medali dalam ajang the 5th Internasional Young Inventors Awards (IYIA) 2018 di Bali, Sabtu (22/9) lalu.
Ghalib Abyan, Divisi non teknis Antasena mengatakan, ia dan timnya membawa tiga karya inovatif ke Pulau Dewata tersebut untuk perlombakan. Karya pertama yaitu Antasena Vledec. Karya ini berupa alat yang dapat mereduksi gas emisi seperti CO, NOx dan SOx menjadi gas yang tidak berbahaya dan ramah lingkungan.
Dengan menggunakan Plasma Non-thermal (PNT), ikatan yang dimiliki oleh gas emisi tersebut akan terputus. Akibatnya, energi aktivasi dari gas emisi menurun dan tidak bisa saling berikatan kembali. “Alat ini nantinya bisa diaplikasikan di knalpot kendaraan bermotor serta industri pertambangan,”tutur mahasiswa angkatan 2016 tersebut.
Melalui Antasena Vledec, tim yang digawangi oleh Girsang Garsiman, Muhammad Arfani Rizki, Alva Devanda Cahaya Ramadhan, Firman Azhaerudien Hanggara, Sugiarto Putra Wijaya dan Holly Indi Ramadhian membuahkan hasil. Kerja keras tim terbayar dengan berhasil mengantongi medali perunggu.
Karya Kedua yaitu Antasena Al-Air Battery. Jika umumnya bahan dasar baterai menggunakan timbal atau lithium, Antasena Al-Air Battery ini mengusung bahan dasar aluminium untuk baterai. Alasannya tak lain karena aluminium mudah dicari, harganya lebih murah, ramah lingkungan dan energi yang diserap oleh aluminium lebih besar dibandingkan dengan baterai berbahan Timbal ataupun Lithium.
Untuk Antasena Al-Air Battery tersebut, perwakilan Antasena yang beranggotakan Dimas Bagus Setiawan, Cut Irmafitri, Ade Siti Fatimah, Ghalib Abyan, Iyando Adityawan dan Yoga Mugiyo Pratama mampu memboyong medali perunggu kedua setelah Antasena Vledec.
Dan karya terakhir yang mampu mengantarkan Tim Antasena meraih medali emas yakni Antasena Carbon Wheels. Karya buatan Faisal Fahmi Sulitya, Akhlis Abdi Robbi, Febri Fanani Akhmadillah, Mohammad Ilham Fahmi, Rena Eka Firlyana dan Afrizal Aditya Pratama menciptakan material karbon yang ringan dan rigid. “Secara material, Carbon Wheels cukup menjanjikan untuk penggunaan masa depan kendati tidak menggunakan bahan logam,” ucapnya.
Selain memboyong tiga medali sekaligus, Antasena juga banjir akan pujian. Ghalib menjelaskan , ketiga karya Antasena juga diminati oleh beberapa perusahaan besar di Indonesia.” Kami sempat ditawari oleh salah satu perusahaan di Surabaya milik alumni ITS untuk memproduksi Antasena Vledec secara massal,”ujarnya.
Tak jauh beda dengan Antasena Vledec, lanjut Ghalib, Antasena Al-Air Battery juga dilirik oleh ketua ikatan alumni Habibi Foundation Center. “Ia mengatakan jika Antasena Al-Air Battery sangat berpotensi untuk bisa direalisasikan di Indonesia karena banyakanya perusahan smelter yang memanfaatkan aluminium,” ucapnya.
Mewakili tim Antasena, Ghalib berjanji jika Antasena terus mengembangkan lebih lanjut karya-karya tersebut dan menambah deretan prestasi. “Kedepannya Antasena memasang target masuk tiga besar dalam ajang bergengsi Shell Eco- Marathon sekaligus Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE),” pungkasnya kepada ITS Online. (cha/jel)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang