ITS News

Rabu, 20 November 2024
03 Oktober 2018, 16:10

Berlayar 30 Jam, Mahasiswa ITS Kuliah di Kapal

Oleh : itsmis | | Source : -

Mahasiswa DTTL FTK-ITS membuat bahan presentasi setelah berdiskusi di dalam Ruang pertemuan KM Ciremai

Surabaya, ITS News – Ada yang berbeda dari perkuliahan mahasiswa Departemen Teknik Transportasi Laut (DTTL) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FTK-ITS) kali ini. Tak seperti biasanya, mahasiswa DTTL berkuliah di atas kapal dalam pelayaran dari Surabaya-Makassar. Dilakukan selama 5 hari sejak Rabu (25/9), pelayaran ini mengajak mahasiswa meningkatkan pemahaman mengenai bangunan kapal, sistem-sistem dalam kapal, serta kondisi pelayaran di Indonesia dalam Kapal Motor (KM) Ciremai.

Acara Seatrans Super Sailing 2018 ini mengajak mahasiswa melakukan inspeksi ke beberapa ruang penting dalam kapal buatan Jerman ini. Misalnya ke ruang kontrol mesin, kamar mesin, anjungan yang juga merupakan ruang navigasi, dan ruang muat. Mahasiswa juga diajak meninjau langsung perlengkapan keselamatan kapal, perlengkapan bongkar muat, dan perlengkapan navigasi.

Berlangsung sejak pukul 08.00 waktu kapal, mahasiswa juga diajak melakukan diskusi mengenai bangunan kapal dan kondisi kapal selama berlayar dengan kapal yang selesai dibangun tahun 1993 ini. Diskusi dilakukan secara ringan dengan kapten dan beberapa crew kapal.

Beberapa hal yang menjadi bahasan utama ialah mengenai berubahnya fungsi KM Ciremai yang tadinya passenger vessel (kapal penumpang, red) hingga kini berubah fungsi menjadi kapal 3in1 atau kapal yang dapat berisi penumpang, kendaraan dan muatan (cargo). “Kapal ini mengangkut dry cargo dan reefer cargo. Kapal ini dibuat dan dimodifikasi karena kebutuhan yang meningkat,” ujar Kapten Muhary.

Eka Wahyu Ardhi ST MT, dosen pembimbing dalam pelayaran ini mengungkapkan pelayaran ini disambut dengan baik oleh crew kapal. Ia mengungkapkan jarang ada mahasiswa yang mau belajar langsung di kapal sehingga kapten dan crew menyambut dengan baik. Ia juga menambah pelayaran ini sangat berguna untuk mahasiswa DTTL. “Sehingga teori yang pernah dipelajari selama kuliah di kelas bisa benar-benar diimplementasikan,” pungkasnya. (ion25/gol)

Berita Terkait